KabarTifa- Dunia kripto kembali diramaikan dengan kehadiran Aster, sebuah Decentralized Exchange (DEX) yang digadang-gadang mampu menantang dominasi Hyperliquid. Dengan dukungan dari tokoh berpengaruh seperti Changpeng Zhao (CZ), Aster berhasil mencuri perhatian para trader dan investor. Apa saja fitur unggulan yang membuat Aster begitu menarik?
Salah satu daya tarik utama Aster adalah fitur perpetual trading, atau yang lebih dikenal sebagai futures trading. Platform ini menawarkan ekosistem perdagangan derivatif berbasis order book dengan likuiditas tinggi, spread yang kompetitif, dan biaya transaksi rendah. Pengguna dapat menerapkan berbagai strategi, seperti long, short, dan hedging, dengan efisien. Infrastruktur perpetual Aster merupakan kombinasi teknologi dari Astherus dan APX Finance, yang menawarkan privasi, eksekusi cepat, dan opsi grid trading otomatis. Menariknya, leverage yang ditawarkan mencapai 100x, jauh lebih tinggi dari Hyperliquid yang hanya 40x.

Selain itu, Aster juga memiliki fitur 1001x Leverage yang memberikan pengalaman trading perpetual dengan leverage ekstrem melalui likuiditas on-chain (ALP Pool). Semua transaksi tercatat secara transparan di blockchain dan tetap efisien berkat integrasi oracle harga dari Chainlink, Pyth Network, dan Binance Oracle. Dalam fitur ini, pengguna dapat memilih untuk trading menggunakan fitur perpetual atau prediction.
Aster juga mendukung multi-chain, membuka akses lintas ekosistem dari BNB Chain, Ethereum, Solana, hingga Arbitrum. Likuiditas dari berbagai blockchain ini memberikan lebih banyak pilihan aset untuk trading dan membuka peluang arbitrase. Transfer aset dan posisi margin juga lebih mudah karena dapat dilakukan antar chain tanpa bridging manual.
Tidak hanya aset kripto, Aster juga memungkinkan trading saham secara terdesentralisasi. Inovasi ini menjadikan Aster sebagai salah satu DEX pionir yang menghadirkan akses ke pasar tradisional dalam format Web3.
Fitur hidden orders juga menjadi andalan Aster, memungkinkan pengguna untuk bertransaksi secara anonim dan terhindar dari risiko front-running dan sandwich attack. Fitur ini menyembunyikan detail penting seperti ukuran dan jenis order hingga eksekusi terjadi.
Aster juga memperkenalkan sistem buyback dari hasil pendapatan protokol. Sebagian pendapatan platform akan digunakan untuk membeli kembali token Aster di pasar dan dialokasikan sebagai insentif reward governance, mendorong keterlibatan komunitas dalam tata kelola terdesentralisasi.
Dengan model optimistic execution, Aster menganggap semua transaksi valid hingga ada bukti sebaliknya melalui fraud proof, sehingga proses trading berlangsung lebih cepat. Pengembangan integrasi zero-knowledge proofs juga direncanakan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi.
Fitur Aster Earn menawarkan imbal hasil bagi pengguna yang melakukan yield farming dan staking USDF, BTC, CAKE, hingga BNB. Penarikan imbal hasil dapat dilakukan kapan saja tanpa klaim manual. USDF sendiri adalah stablecoin hasil kolateralisasi dari USDT yang dapat di-minting menjadi asUSDF untuk memberikan yield.
Saat ini, token Aster beroperasi di jaringan BNB Smart Chain (BEP-20), namun tim Aster berencana meluncurkan Aster Chain, blockchain layer-1 independen untuk meningkatkan skalabilitas, privasi, dan efisiensi transaksi.
Untuk membeli aset kripto ASTER, Anda dapat melakukannya melalui bursa kripto seperti Tokocrypto.
Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli. Tokocrypto berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.