KabarTifa- Dunia kripto kembali dihebohkan dengan gebrakan terbaru dari Dogecoin (DOGE). Jaringan meme coin favorit ini baru saja meluncurkan Cardinals Index Node, sebuah inovasi besar yang berpotensi mengubah wajah Dogecoin menjadi blockchain yang lebih canggih, setara dengan raksasa seperti Bitcoin dan Ethereum.
Peluncuran Cardinals Index Node ini bukan sekadar pembaruan biasa. Fitur revolusioner ini memungkinkan siapa saja untuk menjalankan node dan memvalidasi transaksi on-chain. Dampaknya, pengindeksan data di buku besar terdistribusi Dogecoin menjadi super cepat, hanya dalam 500 milidetik. Hal ini menjadikan Dogecoin sebagai salah satu blockchain berbasis UTXO tercepat di dunia.
Namun, yang lebih menarik, Cardinals Index Node membuka pintu bagi fungsionalitas "smart contract" tanpa perlu bergantung pada EVM Ethereum atau Layer-2 eksternal. Artinya, Dogecoin semakin dekat dengan era pemrograman native di blockchain-nya sendiri, memperluas potensi penggunaannya di luar sekadar transaksi peer-to-peer.
Inovasi ini melengkapi serangkaian pembaruan sebelumnya, termasuk peluncuran DogeOS, platform pengembang yang memungkinkan pembuatan dApps langsung di jaringan Dogecoin. Bayangkan, game hingga aplikasi keuangan berbasis AI kini bisa dibangun di atas Dogecoin!
Analis kripto, Dima Potts, bahkan berani memprediksi bahwa DOGE berpotensi mengalami reli hingga 37 kali lipat. Ia melihat pola historis di mana Dogecoin selalu melonjak setelah menembus garis tren resistensi. Jika pola ini berulang, harga Dogecoin bisa mencapai sekitar $11,71 pada akhir tahun 2025.
Prediksi ini didukung oleh fundamental Dogecoin yang semakin kuat, termasuk potensi masuknya dana dari ETF dan rencana Dogecoin Treasury senilai $200 juta. Selain itu, tim DogeOS juga memperkenalkan proposal OP_CHECKZKP yang akan membawa teknologi zero-knowledge proof (ZKP) dan zk-rollup ke jaringan Dogecoin, meningkatkan skalabilitas dan keamanan transaksi.
Menurut Alex, CTO MyDoge, sistem ini akan menambahkan kemampuan pemrograman ke lapisan penyelesaian untuk memungkinkan segala hal yang mungkin dilakukan di Web3 dan lainnya. Insinyur Dogecoin Foundation, Ed Tubbs, juga mengonfirmasi bahwa jaringan kini mendukung Trusted Execution Environment (TEE), lapisan keamanan berbasis hardware yang memisahkan tugas sensitif dari komponen lain guna melindungi sistem dari malware dan serangan siber.
Dengan inovasi teknis yang semakin matang dan dukungan institusional yang terus mengalir, Dogecoin tampaknya bertransformasi dari sekadar meme coin menjadi jaringan blockchain yang fungsional dan serius. Jika prediksi analis benar, maka peluncuran Cardinals Index Node ini bisa menjadi pemicu reli legendaris berikutnya dalam sejarah Dogecoin, dan mungkin, kebangkitan besar bagi seluruh ekosistem meme coin di tahun 2025. Informasi ini dilansir dari kabartifa.id.
Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Selalu lakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.
