KabarTifa- Harga Bitcoin (BTC) ambruk, menembus level penting US$89.000. Analis kripto Patric H melihat pelemahan momentum bullish, mengindikasikan potensi koreksi lebih dalam sebelum rebound. Meskipun prediksi jangka panjang masih positif, pergerakan harga terkini menunjukkan ketidakstabilan. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$79.284, turun 1,68 persen. Zona US$68.000 – US$74.000 diprediksi menjadi area support kuat sebelum potensi kenaikan berikutnya.
Namun, sebuah pandangan berbeda muncul dari analis Gert van Lagen. Melalui analisis teknikal, ia memprediksi lonjakan harga Bitcoin hingga US$300.000. Prediksi ini berdasarkan pola Inverse Head & Shoulders (H&S) dan formasi parabola bertingkat, yang menunjukkan tren bullish kuat. Grafik yang dibagikan menunjukkan retest bullish pada neckline pola H&S empat tahunan, mengikuti kurva parabola. Prediksi ini juga selaras dengan proyeksi saluran mikro 15 tahun dan formasi parabola bertingkat. Namun, skenario bullish ini bergantung pada penutupan candle mingguan di atas US$72.900.
Penurunan harga Bitcoin dari US$108.000 memicu perdebatan sengit. Analis bullish optimis akan pemulihan cepat, sementara analis bearish menduga adanya manipulasi harga oleh pihak tertentu, termasuk kemungkinan pemerintah Amerika Serikat yang ingin mengakuisisi Bitcoin dengan harga murah.
Disclaimer: Seluruh konten di kabartifa.id bersifat informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan pembaca.
