KabarTifa- Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,50%. Keputusan ini diambil di tengah inflasi yang masih tinggi dan ketidakpastian ekonomi. Meskipun aktivitas ekonomi masih kuat dan tingkat pengangguran rendah, The Fed mengakui inflasi belum sepenuhnya terkendali dan prospek ekonomi masih penuh ketidakpastian. Mereka menekankan risiko kenaikan inflasi dan pengangguran sama-sama mengkhawatirkan. Selain mempertahankan suku bunga, The Fed melanjutkan kebijakan pengurangan aset.
The Fed, dalam pernyataannya, mengungkapkan tujuan utama mereka tetap menjaga inflasi di angka 2% dan memastikan tingkat pekerjaan maksimal. Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan lebih lanjut arah kebijakan ke depan.

Di tengah keputusan The Fed ini, harga Bitcoin bergerak naik, sempat menyentuh US$ 99.100, naik 1,9% dalam 24 jam. Namun, Bitcoin masih belum mampu menembus angka psikologis US$ 100.000 yang terakhir dicapai pada akhir Februari lalu.
Para analis menilai pelaku pasar kripto masih bersikap hati-hati, lebih banyak melakukan penyesuaian posisi daripada mengambil risiko besar. Dr. Kirill Kretov dari CoinPanel mencatat belum ada tanda-tanda kuat pelaku pasar bersiap menghadapi penurunan atau kenaikan harga signifikan. Sementara itu, analis dari K33 menyarankan investor untuk bersabar dengan strategi "hold in May and Stay", memperkirakan pola pasar 2025 akan berbeda dari musim panas yang biasanya lesu.
Disclaimer: Semua konten di kabartifa.id bersifat informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.