KabarTifa- Para pembeli aset kripto Chainlink (LINK) kini tengah bersemangat setelah aset ini berhasil menembus level psikologis US$15. Momentum ini memicu sentimen bullish dan membuka peluang reli lanjutan menuju target US$20. Meskipun sempat terkoreksi tipis 0,34% dalam 24 jam terakhir, struktur teknikal LINK tetap kokoh, dengan harga terakhir berada di kisaran US$15,82.
Breakout ini bukan sekadar lonjakan harga sesaat, melainkan hasil akumulasi tekanan beli yang konsisten dan indikasi kebangkitan aktivitas on-chain. Harga LINK saat ini masih bergerak dalam pola ascending channel, sehingga skenario kenaikan lebih lanjut sangat mungkin terjadi jika momentum positif ini terus berlanjut.
Data Spot dan Futures Taker Cumulative Volume Delta (CVD) selama 90 hari terakhir menunjukkan dominasi taker buy. Ini mengindikasikan bahwa trader secara aktif mengeksekusi order beli di pasar. Fenomena ini bukan sekadar spekulasi jangka pendek, melainkan sinyal kuat bahwa permintaan terhadap LINK lebih besar daripada pasokan yang tersedia.
Dilansir dari ambcrypto.com, fakta bahwa tekanan beli muncul secara bersamaan di pasar spot dan derivatif semakin memperkuat validitas fundamental dari reli ini. Dengan kata lain, kenaikan harga LINK didorong oleh keyakinan investor, bukan sekadar Fear of Missing Out (FOMO).
Faktor Pendorong Kenaikan Harga LINK
Lonjakan harga LINK juga didukung oleh kebangkitan aktivitas jaringan. Peningkatan partisipasi wallet menunjukkan fase akumulasi aktif, di mana investor lama dan baru kembali menaruh kepercayaan pada ekosistem Chainlink. Hal ini seringkali menjadi fondasi yang kuat untuk tren naik yang berkelanjutan.
Di bursa Binance, rasio Long/Short pada akun LINKUSDT tercatat 2,45, dengan 71,03% akun dalam posisi long. Ini mengindikasikan bahwa mayoritas trader memprediksi harga LINK akan terus meningkat, sejalan dengan tren CVD dan pertumbuhan jumlah alamat wallet.
Zona US$15,5 – US$16: Peluang atau Perangkap?
Peta likuidasi LINK menunjukkan adanya kluster besar antara US$15,50 hingga US$16, sebuah area yang dipenuhi dengan posisi short yang berpotensi terlikuidasi jika harga berhasil menembus level tersebut.
Jika LINK berhasil melewati zona ini, berpotensi terjadi liquidation cascade, yang akan mendorong harga naik lebih tajam melalui forced buyback. Namun, jika gagal menembus, zona ini juga dapat memicu aksi jual jangka pendek. Saat ini, pihak bulls masih memegang kendali, dengan harga berada tepat di bawah zona rawan tersebut.
Apakah LINK Siap Menuju US$20?
Dengan breakout teknikal yang valid, dukungan kuat dari pasar derivatif, dan lonjakan aktivitas on-chain, semua indikator mengarah pada potensi kenaikan harga LINK. Jika harga mampu menjadikan area US$15,5 – US$16 sebagai support baru, LINK berpotensi melaju cepat menuju target US$20.
Kombinasi tekanan beli, pertumbuhan jaringan, dan posisi trader yang searah menciptakan momentum yang jarang terjadi, dan para trader sedang mengamati perkembangan ini dengan seksama.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi atau trading. Investasi aset kripto memiliki risiko tinggi. Lakukan riset mendalam sebelum berinvestasi. Kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.
Editor: BobonSyah
