KabarTifa- Prediksi mengejutkan datang dari Tom Lee, kepala riset Fundstrat. Lewat platform X, ia menyatakan Ethereum (ETH) berpotensi mengalami lonjakan pendapatan yang signifikan, didorong peran sentralnya dalam ekosistem stablecoin. Menurut Lee, generasi mendatang akan lebih memilih layanan keuangan berbasis kripto, bukan lembaga tradisional. Pergeseran ini, kata dia, akan mengubah arsitektur finansial global, dengan Bitcoin dan Ethereum masuk ke neraca perusahaan besar sebagai kas atau modal kerja. "Bank, penerbit kartu kredit, bahkan PayPal akan menyimpan aset kripto sebagai bagian operasional mereka," tegas Lee. Contohnya, MicroStrategy dan MetaPlanet telah menjadi pionir dalam struktur keuangan masa depan yang berbasis aset digital.
Saat ini, 30% biaya transaksi Ethereum berasal dari stablecoin. Mengutip Menteri Keuangan AS, Scott Bassent, Lee memperkirakan pasar stablecoin global bisa mencapai lebih dari US$ 2 triliun. Jika prediksi ini terbukti, pendapatan jaringan Ethereum berpotensi meningkat hingga 10 kali lipat. Pencetakan stablecoin oleh negara-negara lain akan semakin mendorong aktivitas on-chain.

Data DefiLlama menunjukkan Ethereum telah menghasilkan lebih dari US$ 20 miliar dari biaya jaringan sejak awal. Dalam 24 jam terakhir saja, pendapatannya mencapai lebih dari US$ 128.000. Meskipun angka ini tergolong kecil dibandingkan sistem pembayaran global, trennya jelas menunjukkan bahwa jika stablecoin menjadi tulang punggung keuangan digital, Ethereum akan berada di posisi terbaik untuk menyerap nilainya. Harga Ethereum saat ini, menurut Coingecko, berada di US$ 2.494, turun 0,8% dalam 24 jam terakhir.
Disclaimer: Semua konten di kabartifa.id bertujuan informatif. Artikel ini bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.
