KabarTifa- Indonet, pemain kunci infrastruktur digital Indonesia, punya ambisi besar di tahun 2025. Bukan sekadar wacana, mereka telah merancang strategi ciamik untuk memperkuat pondasi digital negeri ini. Lima target utama mereka, yang diulas kabartifa.id, bakal mengubah lanskap konektivitas Tanah Air. Siap-siap tercengang!
Pertama, Indonet berencana ekspansi jaringan fiber optik secara masif. Bayangkan, peningkatan kapasitas lebih dari 10 kali lipat dibanding dekade sebelumnya! Ini adalah lompatan raksasa untuk memenuhi dahaga konektivitas berkecepatan tinggi yang terus meningkat. Jangkauan layanan pun akan meluas secara signifikan.
Kedua, Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bogor (Jabodetabek) akan merasakan sentuhan magis Indonet. Strategi unik mereka? Menggunakan jalur bawah tanah untuk infrastruktur. Langkah anti-mainstream ini dijamin meningkatkan keandalan layanan dan meminimalisir gangguan, mencegah drama putus koneksi akibat cuaca buruk atau proyek pembangunan.
Ketiga, produk andalan Indonet, Cross Link, akan diupgrade dengan teknologi Advanced DWDM. Hasilnya? Peningkatan kapasitas backbone hingga 800G per kanal dan kapasitas pelanggan hingga 400G. Transfer data super cepat dan bandwidth jumbo siap mendukung kebutuhan masa depan.
Keempat, Indonet membidik pasar high-traffic data exchange dan interkoneksi antar pusat data. Dengan infrastruktur yang diperkuat, mereka siap menjadi tulang punggung penyedia layanan data center dan perusahaan-perusahaan yang haus akan transfer data besar dan latensi rendah.
Kelima, Indonet berkomitmen menghadirkan infrastruktur digital yang scalable, reliable, dan future-ready. Ini bukan sekadar slogan, melainkan janji nyata berupa investasi berkelanjutan dalam teknologi terkini, perluasan jangkauan strategis, dan peningkatan kualitas layanan secara konsisten.
Lima target ambisius ini menunjukkan keseriusan Indonet dalam memperkuat infrastruktur digital Indonesia. Dampaknya? Pelanggan dan ekosistem digital Indonesia secara keseluruhan akan merasakan manfaatnya. Ini bukan hanya tentang kecepatan internet, tetapi tentang masa depan digital Indonesia yang lebih cerah.
