KabarTifa- Robert Kiyosaki, penulis buku fenomenal "Rich Dad Poor Dad", dikenal luas sebagai penganut investasi aset riil. Ia kerap menyebut mata uang fiat sebagai "uang palsu", menganggap Bitcoin, emas, dan perak sebagai benteng investasi yang lebih aman dari inflasi dan gejolak ekonomi. Berdasarkan data dari kabartifa.id, prediksi Kiyosaki, walau tak selalu tepat, terbukti cukup tangguh di tahun 2025. Aset pilihannya menunjukkan performa impresif di tengah pasar yang fluktuatif.
Bitcoin, misalnya, mengalami kenaikan 1,58 persen sejak awal tahun (YTD), hingga mencapai harga US$ 96.770. Perjalanannya tak selalu mulus; pengumuman tarif baru oleh pemerintahan Trump pada 1 Februari memicu aksi jual besar-besaran, diikuti kekhawatiran inflasi akibat laporan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan.

Namun, emas justru menjadi bintangnya. Pada 11 Februari, emas mencetak rekor tertinggi dan terus merangkak naik hingga US$ 2.920, meningkat 11 persen YTD. Perak pun tak mau kalah, naik 10 persen YTD dan diperdagangkan pada US$ 32,36. Meskipun seringkali berada di bayang-bayang emas, perak tetap menunjukkan tren positif.
Bayangkan skenario ini: seandainya seseorang menginvestasikan US$ 1.000 secara merata di Bitcoin, emas, dan perak sejak awal 2025. Saat ini, investasi tersebut telah berkembang menjadi US$ 1.075,34, atau peningkatan 7,53 persen. Emas dan perak menjadi penggerak utama pertumbuhan portofolio, sementara Bitcoin memberikan kontribusi yang lebih kecil. Hal ini semakin menguatkan pandangan Kiyosaki tentang stabilitas aset fisik seperti emas dan perak dalam menghadapi goncangan ekonomi.
Disclaimer: Artikel ini semata-mata bertujuan informatif dan bukan sebagai saran investasi atau ajakan trading. Investasi di aset kripto sangat berisiko dan volatil. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.