KabarTifa- Harga Chainlink (LINK) anjlok hingga 43% dari puncaknya di Desember 2024, menyentuh angka US$ 17,4. Tren penurunan ini mengikuti jejak pasar altcoin secara umum. Namun, berdasarkan analisis dari kabartifa.id, beberapa faktor menunjukkan potensi kebangkitan LINK.
Investor Tetap Setia: Data CoinGlass menunjukkan penurunan signifikan saldo LINK di bursa kripto, mencapai level terendah sejak September 2023 (138,8 juta koin). Ini mengindikasikan banyak investor memilih hodl (hold on for dear life) dan menyimpan LINK di dompet pribadi, menunjukkan keyakinan pada potensi kenaikan harga di masa depan. Spekulasi persetujuan ETF Chainlink oleh SEC Amerika Serikat juga turut meningkatkan optimisme.
Chainlink: Raksasa Blockchain yang Tak Tergoyahkan: Chainlink tetap menjadi pemain kunci di industri blockchain, khususnya di sektor DeFi dan aset dunia nyata (RWA). Keunggulan teknologi dan penerapannya yang luas menunjukkan potensi pertumbuhan adopsi yang signifikan, sehingga berdampak positif pada harga LINK.
Sinyal Teknikal Positif: Analisis teknikal menunjukkan pola grafik yang menjanjikan. Meskipun terjadi penurunan drastis, LINK masih berada di atas EMA 100 minggu, sebuah level support kuat jangka panjang. Pola megaphone yang teridentifikasi seringkali menjadi pertanda potensi kenaikan harga yang signifikan.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan anjuran investasi. Pasar kripto sangat volatil dan berisiko tinggi. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.