KabarTifa- Mantra (OM), proyek blockchain yang mengincar dominasi aset dunia nyata (RWA), mencatatkan kenaikan harga fantastis sepanjang 2024. Dari US$ 0,0158 di Januari, harga OM melesat hingga mencapai puncaknya di US$ 8,37, mengakibatkan kapitalisasi pasarnya meroket dari US$ 29 juta menjadi US$ 8,45 miliar. Namun, di balik euforia ini, potensi koreksi harga mengintai. Analisis dari kabartifa.id mengungkap beberapa indikator yang perlu diwaspadai investor.
Beberapa faktor mendorong lonjakan harga Mantra sebelumnya. Namun, beberapa sinyal menunjukkan potensi penurunan harga dalam waktu dekat. Pertama, minat di pasar berjangka (futures) Mantra menurun drastis. Data Coinglass menunjukkan penurunan minat terbuka dari US$ 640 juta menjadi US$ 404 juta. Kedua, teori Mean Reversion menunjukkan harga OM saat ini jauh di atas rata-rata pergerakan historisnya (US$ 2,65 untuk 50 minggu dan US$ 1,64 untuk 100 hari), mengindikasikan potensi koreksi menuju rata-rata tersebut.

Ketiga, analisis metode Wyckoff menunjukkan OM berada dalam fase markup setelah akumulasi sejak 2020. Fase ini biasanya diikuti oleh distribusi (pengambilan keuntungan) dan penurunan harga (markdown). Keempat, indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) mencapai 87, menandakan kondisi overbought ekstrim. Stochastic RSI juga mendekati ambang batas overbought, mengindikasikan pelemahan momentum pembelian.
Jika koreksi terjadi, analis memprediksi level US$ 4,58 sebagai titik support potensial, berdasarkan level tertinggi pada 9 Desember. Perlu diingat, investasi di aset kripto sangat berisiko dan volatil. Informasi ini semata-mata untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Lakukan riset menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi apapun. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.