KabarTifa- Meizu kembali menggebrak pasar Indonesia dengan peluncuran smartphone MBLU 21 dan flagship Meizu 21 Pro. Setelah vakum, kembalinya Meizu bukan sekadar nostalgia, melainkan pernyataan tegas masuknya mereka ke era kecerdasan buatan (AI). Bukan hanya sekadar ponsel, Meizu menawarkan ekosistem terintegrasi yang menghubungkan smartphone dengan kendaraan listrik pintar dan perangkat AI lainnya. Strategi ini menunjukkan ambisi besar Meizu untuk menjadi pemain utama di era teknologi yang semakin terhubung.
MBLU 21, smartphone entry-level, menawarkan spesifikasi yang cukup menarik untuk harganya. Dengan dimensi 168.4mm x 77.9mm x 8.9mm, ponsel ini memiliki layar 6.79 inci Incell (720 x 1600 pixel), kamera belakang ganda 13MP + 0.08MP, dan kamera depan 8MP. Ditenagai oleh CPU T606, MBLU 21 tersedia dalam dua varian RAM: 8GB+64GB dan 12GB+128GB, dengan baterai 4900mAh/10W. Harga yang ditawarkan pun cukup kompetitif, Rp 999.000 untuk varian 8GB+64GB dan Rp 1.299.000 untuk varian 12GB+128GB. Ponsel ini tersedia di toko online dan offline.

Namun, sorotan utama jatuh pada Meizu 21 Pro, flagship yang menunjukkan komitmen Meizu pada teknologi AI. Ponsel ini menggunakan Flyme AIOS, sistem operasi berbasis Android 14 yang terintegrasi dengan model bahasa besar DeepSeek-R1. Desainnya minimalis dan simetris, dengan bodi kaca dan bingkai logam. Layar AMOLED LTPO 6,79 inci beresolusi 2K dan refresh rate adaptif 1-120Hz menawarkan visual yang memukau. Performa dijamin dengan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3, RAM LPDDR5X hingga 16GB, dan penyimpanan internal UFS 4.0 hingga 1TB. Sistem pendingin VC Vapor Chamber memastikan performa tetap optimal bahkan saat digunakan untuk gaming berat. Baterai 5.050 mAh dengan pengisian cepat 80W dan wireless charging 50W menjamin daya tahan seharian.
Sistem kamera Meizu 21 Pro juga patut diacungi jempol. Dilengkapi dengan sensor utama berukuran 1 inci, kamera ini mampu menghasilkan foto berkualitas tinggi, terutama dalam kondisi low-light. Fitur AI Scene Recognition secara otomatis mendeteksi lebih dari 30 jenis skenario pemotretan, sementara algoritma pengurangan noise berbasis AI menghasilkan gambar yang bersih dan detail. Kamera depan 32MP memberikan hasil selfie yang memuaskan.
Flyme AIOS bukan hanya sekadar sistem operasi, melainkan pusat kendali untuk ekosistem perangkat AI Meizu. Integrasi dengan kendaraan pintar dan perangkat rumah tangga menunjukkan visi Meizu untuk menciptakan pengalaman pengguna yang terhubung dan seamless. Dengan akuisisi oleh Geely, Meizu tampaknya siap untuk menjadi lebih dari sekadar produsen smartphone, melainkan pengembang ekosistem teknologi terintegrasi yang inovatif. Apakah Meizu berhasil? Kita tunggu saja gebrakan selanjutnya.
