KabarTifa- Harga Pi Coin terjun bebas lebih dari 60 persen setelah debutnya di mainnet, mengejutkan banyak investor yang sebelumnya antusias. Setelah sempat meroket hingga US$ 2,10 pada 20 Februari 2025, mencatat lonjakan 45 persen dalam waktu singkat dan volume perdagangan meningkat 1.800 persen, Pi Coin kini diperdagangkan di kisaran US$ 0,63. Kejatuhan ini mengakibatkan kapitalisasi pasarnya menyusut drastis dari US$ 7 miliar menjadi US$ 4 miliar hanya dalam sehari. Apa yang terjadi?
Anjloknya harga Pi Coin ini dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, tekanan jual yang masif dari investor yang mengambil untung setelah harga melonjak tajam. Kedua, ketidakjelasan model ekonomi Pi Coin yang menimbulkan keraguan di pasar. Ketiga, kondisi pasar kripto secara global yang tengah lesu akibat kebijakan ekonomi ketat dan tarif perdagangan internasional yang meningkat.

Meskipun demikian, masih ada secercah harapan. Potensi listing di bursa-bursa kripto besar seperti Binance dan Coinbase bisa menjadi katalis positif bagi harga Pi Coin. CoinDCX dan OKX sudah menyatakan dukungannya, namun listing di bursa raksasa tersebut masih dinantikan para investor. Listing di bursa besar biasanya akan meningkatkan likuiditas dan eksposur, sehingga berpotensi mendongkrak harga.
Pi Network sendiri, melalui akun media sosial X, mengumumkan peluncuran Open Network sebagai langkah penting yang memungkinkan transaksi di luar ekosistem Pi dan integrasi baru. Namun, apakah ini cukup untuk membalikkan tren negatif? Waktu yang akan menjawabnya.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan sebagai rekomendasi investasi. Investasi di aset kripto sangat berisiko tinggi dan volatil. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.