KabarTifa- Harga Pi Network (PI) mengalami penurunan sebesar 1,04% dalam 24 jam terakhir, berada di level $0,245. Penurunan ini terjadi di tengah pasar kripto yang secara keseluruhan juga mengalami penurunan sebesar 2,1%. Analis menyoroti beberapa faktor yang memicu pelemahan PI, meskipun fundamental jangka panjangnya dinilai masih kuat.
Salah satu faktor utama adalah penolakan teknis di level resistance kunci $0,255, yang merupakan level Fibonacci 23,6%. Kegagalan menembus level ini mengirimkan sinyal bearish ke pasar. Selain itu, tekanan makro dari pasar kripto yang lebih luas juga turut membebani kinerja PI. Kapitalisasi pasar kripto global turun 2,1% menjadi $3,63 triliun, mencerminkan sentimen pasar yang sedang berada dalam fase "Fear" (ketakutan).

Tekanan pasokan dari token unlock juga menjadi perhatian. Pada tanggal 1 November, sebanyak 125 juta PI dilepas ke pasar, setara dengan sekitar 1,5% dari total pasokan. Hal ini memicu kekhawatiran akan tekanan jual, terutama setelah data deposit di exchange menunjukkan peningkatan.
Namun, di tengah tekanan ini, ada juga indikator positif yang muncul. Jumlah dompet aktif di jaringan Pi Network terus meningkat, menunjukkan adopsi yang semakin luas. Selain itu, jumlah transaksi harian juga mengalami peningkatan, menandakan aktivitas yang tinggi di dalam ekosistem. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan utilitas blockchain PI terus berjalan, meskipun ada tekanan jangka pendek.
Level-level kunci yang perlu diperhatikan investor adalah resistance di $0,255 dan support psikologis di $0,24. Penembusan di atas $0,2618 akan menginvalidasi sentimen bearish.
Kini, pertanyaan besar adalah, mampukah PI mempertahankan level $0,24 menjelang deadline kepatuhan ISO pada 22 November? Jika mampu bertahan dan sentimen pasar pulih, PI berpotensi melanjutkan fase pemulihan. Namun, jika level tersebut jebol, tekanan bearish bisa semakin kuat. Investor disarankan untuk berhati-hati dan melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Informasi ini bersumber dari Tokocrypto News dan kabartifa.id.
