KabarTifa- Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), mengumumkan penghentian program Quantitative Tightening (QT) mulai 1 Desember 2025. Keputusan ini diambil bersamaan dengan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%-4%. Kebijakan QT sendiri merupakan upaya The Fed untuk mengurangi ukuran neracanya dengan tidak membeli kembali aset yang jatuh tempo, seperti Treasury dan Mortgage-Backed Securities (MBS).
Penghentian QT ini sontak memicu berbagai reaksi di kalangan investor, khususnya di pasar kripto. Banyak yang menganggapnya sebagai sinyal bullish, karena berkurangnya tekanan pengetatan moneter memungkinkan modal kembali mengalir ke aset-aset berisiko. Sejak dimulai pada tahun 2022, QT telah berhasil mengurangi neraca The Fed dari puncak $9 triliun menjadi sekitar $6.6 triliun saat ini.

Dalam pernyataan resminya, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga likuiditas yang cukup guna mengendalikan suku bunga. Powell juga mengisyaratkan kemungkinan penambahan holding sebesar $20 miliar per bulan untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi.
Namun, apakah penghentian QT otomatis menjadi katalis positif bagi pasar kripto? Data historis menunjukkan bahwa dampaknya tidak selalu langsung terasa. Sebagai contoh, pada Oktober 2019, ketika QT berakhir, pasar kripto justru mengalami koreksi cukup dalam. Reli besar baru terjadi setelah Maret 2020, ketika The Fed kembali meluncurkan Quantitative Easing (QE) sebagai respons terhadap pandemi.
Di media sosial, opini tentang efek penghentian QT terhadap aset kripto pun beragam. Ada yang skeptis, menilai bahwa tanpa stimulus nyata seperti QE, penghentian QT saja tidak cukup kuat untuk mendorong reli besar. Sebagian lain optimis, percaya bahwa berkurangnya tekanan likuiditas global akan membuka jalan bagi aliran dana baru ke aset berisiko, termasuk kripto.
Analis mengingatkan bahwa euforia semacam ini sering dimanfaatkan oleh pelaku besar (whales) untuk melakukan distribusi, sehingga potensi koreksi tetap terbuka. Secara historis, altcoin cenderung diuntungkan dengan berakhirnya QT dan dimulainya QE, dengan dominasi Bitcoin yang menurun.
Efek QT terhadap pasar kripto masih belum pasti. QE berarti injeksi likuiditas baru, sementara penghentian QT hanya sebatas menghentikan pengetatan. Investor kripto perlu cermat membaca dinamika makro global, termasuk arah kebijakan The Fed, kondisi likuiditas, dan sentimen pasar, sebelum mengambil keputusan investasi.

