KabarTifa- Komunitas XRP dikejutkan dengan transfer masif senilai $55 juta (sekitar Rp880 miliar) dari sebuah dompet misterius ke dompet yang terafiliasi dengan Ripple. Aksi ini langsung memicu spekulasi liar, apakah para pemilik modal besar (whale) panik dan berencana melepas aset XRP mereka di tengah tekanan harga yang sedang berlangsung?
Transfer dana yang mencurigakan ini pertama kali dilaporkan oleh Coingape. Pada tanggal 6 Oktober, platform pelacak blockchain, Whale Alert, mencatat pergerakan 18,74 juta XRP dari dompet anonim ke dompet Ripple. Transaksi bernilai fantastis ini terjadi tepat ketika harga XRP kembali tertekan di bawah level psikologis $3.

Awalnya, banyak pihak menduga bahwa ini adalah indikasi "dumping" besar-besaran oleh para whale yang mulai kehilangan kepercayaan pada XRP. Namun, analisis mendalam pada data on-chain justru mengungkap fakta yang berbeda.
Ternyata, transfer tersebut bukanlah penjualan besar-besaran, melainkan bagian dari program "Midnight Glacier Drop". Data dari XRPScan dan analisis CoinGape mengonfirmasi bahwa transaksi tersebut merupakan transfer internal antara dua dompet Ripple, yaitu Ripple (31) ke Ripple (1).
Aktivitas ini menjadi yang pertama bagi dompet tersebut dalam lebih dari dua tahun terakhir. Transfer ini terkait dengan airdrop lintas-rantai terbesar yang pernah dilakukan oleh Midnight Foundation, yang dikenal sebagai Midnight Glacier Drop. Dompet Ripple (31) menerima hampir 18,74 juta XRP sebagai bagian dari distribusi airdrop, kemudian memindahkannya ke Ripple (1). Sebelumnya, dompet ini juga menerima 300 juta XRP dari Ripple (26), sehingga saldo Ripple (1) kini melonjak menjadi 668,7 juta XRP, termasuk token yang terhubung dengan Bitstamp dan GateHub.
Meskipun transfer ini bukan merupakan aksi jual besar, harga XRP tetap mengalami tekanan. Dalam 24 jam terakhir, harga XRP turun 2% ke kisaran $2,98. Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa XRP Whale Flow 30-DMA masih negatif, yang mengindikasikan bahwa para pemain besar belum banyak melakukan akumulasi.
Di sisi lain, volume perdagangan justru meningkat 7%, yang menandakan bahwa para trader ritel mulai memanfaatkan volatilitas harga. Sementara itu, open interest (OI) berjangka XRP naik tipis 0,22% menjadi $8,95 miliar, dengan pergerakan yang beragam di berbagai bursa.
Para analis memperingatkan para investor untuk mewaspadai pola "falling wedge" yang terbentuk pada grafik XRP. Pola ini secara historis seringkali berujung pada reli harga. Jika XRP berhasil menembus ke atas, ada potensi untuk merebut kembali level $3,33, bahkan menuju rekor tertinggi baru (ATH). Untuk saat ini, support utama berada di $2,80, yang menjadi benteng terakhir sebelum risiko koreksi lebih dalam.
Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli. Tokocrypto Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan.