KabarTifa- Di tengah lesunya pasar kripto secara global, XRP justru mencuri perhatian di Korea Selatan. Lonjakan volume perdagangan di bursa Upbit menjadi bukti nyata. Meskipun volume perdagangan XRP 24 jam terakhir turun 32 persen secara global menjadi sekitar US$ 5,9 miliar (data Coingecko), Upbit mencatat peningkatan hampir 12 persen, mencapai lebih dari US$ 819 juta atau sekitar 411 juta koin XRP. Fenomena ini bukan tanpa sebab.
Korea Selatan memang dikenal sebagai pasar yang ramah terhadap XRP, bahkan seringkali investor di sana lebih memilih XRP daripada Bitcoin. Salah satu faktor pendorongnya adalah perkembangan positif ekosistem XRP pasca penyelesaian sengketa hukum Ripple Labs dengan SEC Amerika Serikat pada Maret lalu. Kepercayaan investor pun meningkat signifikan.
Langkah agresif Ripple Labs setelah memenangkan gugatan, seperti akuisisi perusahaan broker Hidden Road senilai US$ 1,25 miliar untuk ekspansi ke perdagangan derivatif dan layanan keuangan investor besar, semakin memperkuat sentimen positif. Minat investor institusional pun meningkat, dibuktikan dengan peluncuran produk opsi berbasis XRP oleh Bitnormal di Amerika, dan rencana serupa dari Coinbase.
Ironisnya, meskipun volume perdagangan di Korea Selatan meningkat, harga XRP masih turun sekitar 4,28 persen dalam sehari terakhir, menjadi US$ 1,949. Namun, beberapa analis tetap optimistis, bahkan ada yang memprediksi harga XRP bisa mencapai US$ 20 di masa depan, meskipun peluangnya dianggap kecil dan bergantung pada berbagai faktor.
Lonjakan minat di Korea Selatan bisa menjadi indikator awal kebangkitan XRP di tengah pelemahan pasar kripto secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa investasi kripto bersifat sangat volatile dan berisiko tinggi. Selalu lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. KabarTifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.
Editor: BobonSyah
