KabarTifa- Harga XRP kembali menunjukkan sinyal bahaya setelah gagal mempertahankan posisinya di atas level psikologis $2,55. Sempat berupaya bangkit, tekanan jual yang kuat kini menghantui, membuat prospek jangka pendek XRP terlihat suram.
XRP sempat mencapai puncak lokal di sekitar $2,55, sebelum akhirnya tergelincir mengikuti jejak negatif Bitcoin dan Ethereum. Harga bahkan sempat menyentuh titik terendah di bawah $2,52 dan menembus area krusial $2,50.

Penurunan ini juga menembus level retracement Fibonacci 50% dari gelombang kenaikan sebelumnya, yaitu antara $2,377 hingga $2,552. Meskipun sempat mendekati $2,40, area ini berhasil menahan tekanan jual untuk sementara waktu.
Saat ini, XRP diperdagangkan di bawah $2,50 dan di bawah Simple Moving Average (SMA) 100 jam, mengindikasikan bahwa tren jangka pendek masih berada di zona merah.
Menurut analisis Trading View, jika terjadi pergerakan naik, XRP berpotensi menghadapi resistensi kuat di $2,48, dengan penghalang berikutnya di $2,50.
Kenaikan di atas $2,55 dapat membuka peluang untuk menguji resistensi $2,58, di mana terdapat garis tren turun utama.
Namun, jika pembeli gagal menembus zona ini, tren penurunan bisa berlanjut. Dukungan awal berada di sekitar $2,41, diikuti $2,38. Jika level ini jebol, harga bisa kembali menguji $2,32, bahkan berpotensi turun ke $2,25-$2,20.
Selama harga masih tertahan di bawah resistensi $2,60, tren bearish XRP tetap dominan. Investor dan trader disarankan untuk waspada terhadap potensi penurunan lebih lanjut, terutama jika tekanan jual dari pasar kripto secara keseluruhan terus meningkat. Informasi ini dilansir dari kabartifa.id.

