KabarTifa- Harga Bitcoin (BTC) ambles lebih dari 2,5 persen dalam 24 jam terakhir, merosot ke angka US$ 83.400. Penurunan ini, menurut laporan dari kabartifa.id yang mengutip cointelegraph.com, dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari melemahnya minat investor institusional hingga meningkatnya ketegangan geopolitik global.
Salah satu penyebab utama penurunan adalah arus keluar dana masif dari produk ETF Bitcoin Spot. Produk yang selama ini menjadi barometer minat investor besar ini menunjukkan tanda-tanda penurunan signifikan. Data Farside Investors menunjukkan arus keluar bersih mencapai US$ 964 juta antara 28 Maret hingga 15 April. Tren ini beriringan dengan meningkatnya ketegangan dagang AS-China dan kekhawatiran resesi global.

Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, menilai penurunan aset ETF ini sebagai indikator kuat keluarnya dana dari investor institusional. Sentimen pasar pun semakin bearish. Indeks Bull Score CryptoQuant, yang mengukur kekuatan pasar, berada di bawah 50 selama 58 dari 60 hari terakhir – periode terpanjang sejak September 2022. Julio Moreno, kepala riset CryptoQuant, mengingatkan bahwa pola serupa pernah terjadi pada pertengahan 2021 dan awal 2022, yang kemudian diikuti penurunan harga tajam.
Situasi diperparah dengan penurunan kepemilikan Bitcoin oleh whale (investor besar) sekitar 30.000 BTC dalam sepekan terakhir. Tingkat akumulasi bulanan mereka anjlok dari 2,7 persen di akhir Maret menjadi hanya 0,5 persen, terendah sejak Februari.
Dari sisi teknikal, Bitcoin juga menghadapi penolakan harga di level resisten penting. Kegagalan menembus rata-rata pergerakan (SMA) 50 hari (US$ 84.180) dan SMA 200 hari (US$ 87.650) mendorong harga turun. Level support terdekat berada di US$ 80.000. Jika jebol, harga berpotensi turun ke kisaran US$ 74.400 – US$ 76.600, titik terendah Maret-April lalu. Meskipun analis kripto Michael van de Poppe menekankan pentingnya mempertahankan area ini untuk menjaga struktur pasar bullish jangka panjang, pola death cross (SMA 50 hari memotong SMA 200 hari) di grafik harian tetap menjadi sinyal kuat pelemahan pasar dalam waktu dekat.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. Lakukan riset sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.