Bitcoin di Ujung Tanduk: Resesi atau Pesta?

KabarTifa- Analis kripto, Alex Wacy, melalui akun X-nya, Sabtu (19/4/2025), mengungkapkan sinyal positif Bitcoin (BTC) yang bercampur dengan kekhawatiran resesi global. Secara teknis, Bitcoin masih

admin

Bitcoin di Ujung Tanduk: Resesi atau Pesta?

KabarTifa- Analis kripto, Alex Wacy, melalui akun X-nya, Sabtu (19/4/2025), mengungkapkan sinyal positif Bitcoin (BTC) yang bercampur dengan kekhawatiran resesi global. Secara teknis, Bitcoin masih berada di atas garis rata-rata 50 minggu (50 MA), level penting yang bertahan sejak musim semi 2023. Indikator momentum seperti Fisher Transform dan Stochastic RSI juga menunjukkan tren naik, mengindikasikan potensi kenaikan harga. Wacy menyebut indikator-indikator tersebut telah "mendingin," menandakan meredanya tekanan jual—sebuah pertanda awal gelombang kenaikan.

Namun, Wacy mengingatkan, kondisi pasar tidak semulus itu. Ketidakpastian ekonomi global dan konflik dagang masih menjadi bayang-bayang besar bagi Bitcoin. Indeks Philadelpia Fed yang menunjukkan perlambatan ekonomi Amerika Serikat, penurunan tajam aktivitas bisnis, pesanan baru, dan pembangunan perumahan semakin memperkuat kekhawatiran tersebut. "Perang dagang juga memberikan tekanan lebih besar pada Bitcoin daripada sebelumnya," tegas Wacy.

Bitcoin di Ujung Tanduk: Resesi atau Pesta?
Gambar Istimewa : s.w.org

Wacy memaparkan beberapa skenario prediksi dari beberapa analis, dengan berbagai kemungkinan: 10% kemungkinan negosiasi tarif dimulai kembali; 20% kemungkinan AS mendapat dukungan Jepang, S&P 500 naik ke 5900; 30% kemungkinan resesi terjadi, S&P turun ke 4200, altcoin anjlok 50%, Bitcoin turun ke US$60.000-US$70.000; dan 40% kemungkinan tarif dicabut namun dampaknya masih terasa, S&P turun ke 4800, pasar butuh waktu untuk pulih.

Ia menekankan agar investor tidak terlalu bergantung pada prediksi tersebut. "Analis bisa berubah pendapat hanya karena satu berita baru. Yang lebih penting adalah menyelesaikan satu per satu masalah ekonomi yang ada. Setelah itu, pasar akan punya alasan kuat untuk tumbuh lagi," tutup Wacy.

Kesimpulannya, meskipun Bitcoin menunjukkan potensi kenaikan, investor tetap harus waspada terhadap perkembangan ekonomi global yang dinamis dan penuh ketidakpastian. Situasi ini menempatkan Bitcoin di persimpangan jalan antara potensi resesi dan sinyal bullish yang menjanjikan.

Baca Juga:  Bitcoin: Naik-Turun Drastis Setelah Trump Umumkan Tarif Baru!

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website kabartifa.id ditujukan sebagai sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di kabartifa.id bukan nasihat investasi atau saran trading. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Ikuti Kami di Google News

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer