Bitcoin Jeblok! 3 Faktor Makro Ini Jadi Biang Keladinya

KabarTifa- Harga Bitcoin (BTC) ambles tajam hingga di bawah US$80.000, memicu gelombang panik di pasar kripto. Setelah menyentuh rekor tertinggi awal tahun, BTC kini kehilangan

admin

Bitcoin Jeblok! 3 Faktor Makro Ini Jadi Biang Keladinya

KabarTifa- Harga Bitcoin (BTC) ambles tajam hingga di bawah US$80.000, memicu gelombang panik di pasar kripto. Setelah menyentuh rekor tertinggi awal tahun, BTC kini kehilangan momentum akibat gempuran faktor makroekonomi global. Apakah ini hanya koreksi sementara, atau awal dari penurunan yang lebih dalam? Berikut analisisnya.

Tiga faktor utama menjadi penyebab tekanan terhadap Bitcoin:

Bitcoin Jeblok! 3 Faktor Makro Ini Jadi Biang Keladinya
Gambar Istimewa : cryptoharian.com

1. Perang Dagang Mengguncang Pasar Global: Pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait tarif 25% untuk produk Uni Eropa semakin memperkeruh kondisi perdagangan global. Langkah ini menyusul kebijakan tarif serupa terhadap Kanada dan Meksiko, meningkatkan ketidakpastian ekonomi. Investor global pun beralih ke aset aman seperti dolar AS dan obligasi, meninggalkan aset berisiko seperti Bitcoin. Perang dagang juga berpotensi meningkatkan inflasi dan menekan pertumbuhan ekonomi global, tercermin dari tekanan pada indeks saham S&P 500 dan Nasdaq.

2. Ekonomi AS Tersendat, Investor Khawatir: Perlambatan pertumbuhan ekonomi AS turut menekan pasar kripto. PDB AS (QoQ) hanya tumbuh 2,3%, turun dari 3,1% kuartal sebelumnya. Angka ini menunjukkan pelemahan ekonomi AS, membuat investor lebih memilih menyimpan uang tunai daripada berinvestasi di aset berisiko. Meskipun data Durable Goods Orders menunjukkan sedikit pemulihan di sektor manufaktur, penurunan PDB tetap menjadi sinyal peringatan.

3. Inflasi AS Menggila, The Fed Naikkan Suku Bunga? Prediksi inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan juga menjadi faktor penekan. Core PCE Price Index MoM diperkirakan naik menjadi 0,4% dari 0,3% sebelumnya. Jika inflasi melebihi ekspektasi, The Fed berpotensi mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, membuat investasi di aset berisiko seperti Bitcoin kurang menarik.

Analisis Ahli dan Prospek Bitcoin:

Ekonom Alex Krüger melihat kemiripan pola pergerakan Bitcoin saat ini dengan April 2024, di mana BTC mengalami tekanan sebelum pulih. Ia menyebut perang dagang sebagai salah satu faktor utama penurunan, namun masih melihat potensi pemulihan jangka menengah. Saat ini, BTC telah menembus batas bawah US$91.000, dan berpotensi turun lebih dalam ke kisaran US$70.000 – US$75.000 jika tekanan jual berlanjut. Crypto Fear and Greed Index menunjukkan pasar dalam kondisi "Extreme Fear," level terendah sejak kejatuhan FTX 2022. Namun, kondisi ini secara historis sering menjadi peluang akumulasi bagi investor jangka panjang.

Baca Juga:  Kanye West Picu Lonjakan Harga BNB!

Secara teknikal, grafik bulanan BTCUSD menunjukkan potensi penurunan ke sekitar US$70.000 jika tidak ada kabar positif dalam beberapa pekan ke depan.

Kesimpulan:

Tekanan terhadap Bitcoin disebabkan oleh perang dagang, perlambatan ekonomi AS, dan kekhawatiran inflasi. Investor cenderung bersikap hati-hati hingga ada kepastian lebih lanjut mengenai kebijakan ekonomi global. Meski pasar masih sulit, beberapa analis melihat potensi pemulihan jika inflasi lebih rendah dari perkiraan dan sentimen pasar membaik.

Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. Lakukan riset sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.

Ikuti Kami di Google News

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer