KabarTifa- Harga Bitcoin kembali anjlok setelah gagal menembus level penting. Grafik harian dari analis kripto di TradingView memperlihatkan tren penurunan yang semakin jelas, membentuk pola lower highs dan lower lows. Bitcoin kini berada di bawah rata-rata pergerakan eksponensial (EMA), dengan perubahan warna pita EMA dari hijau ke merah—indikasi melemahnya momentum kenaikan dan meningkatnya tekanan jual.
Upaya Bitcoin untuk naik beberapa minggu terakhir selalu gagal. Setiap mendekati EMA, harga langsung tertolak. Ini menunjukkan dominasi penjual di pasar. EMA kini bertindak sebagai resistensi dinamis; selama harga tak mampu menutup di atasnya, peluang bullish reversal sangat kecil.

Kondisi ini membuat trader terpecah. Sebagian bertahan jangka panjang, sebagian lain waspada potensi penurunan lebih lanjut. Lilin merah besar di grafik memicu perdebatan: akankah tren bearish berakhir, atau berlanjut?
Indikator utama menunjukkan sinyal hati-hati. Bitcoin masih di bawah semua EMA utama dan gagal mempertahankan support apa pun. Tanpa penutupan harian di atas pita EMA, tren besar tetap bearish. Ancaman penurunan lebih lanjut muncul jika Bitcoin jatuh di bawah level support kunci US$ 73.745, berpotensi menuju kisaran US$ 55.000 hingga US$ 57.000. Ancaman death cross (rata-rata pergerakan 50 hari di bawah rata-rata pergerakan 200 hari) semakin memperkuat potensi penurunan ini.
Namun, ada juga pandangan optimis. Nic Pucrin dari Coin Bureau, misalnya, memperkirakan Bitcoin mencapai level tertinggi baru pada April 2025, mengulang pola breakout 360 persen dari 2017.
Disclaimer: Semua konten di kabartifa.id bertujuan informatif. Artikel ini bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.