KabarTifa- Pasar kripto, khususnya Bitcoin, menunjukkan stabilitas setelah periode ketidakpastian. Sentimen negatif yang mereda memberi ruang bagi pelaku pasar untuk membangun posisi. Namun, potensi gejolak mengintai seiring publikasi data penting AS dan berakhirnya kuartal.
Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal keempat 2024 diumumkan Kamis, 27 Maret 2025. Proyeksi pertumbuhan 2,3% lebih rendah dari kuartal sebelumnya (3,1%). Jika angka 3,1% tercapai, ini menandakan pemulihan ekonomi yang kuat. Konsumsi pribadi meningkat 4,2% (tertinggi sejak Q1 2023), konsumsi barang naik 6,1%, dan jasa 3,3%. Ekspor turun 0,5%, lebih baik dari estimasi, sementara impor turun 1,2%. Belanja pemerintah naik 2,9%, sedangkan investasi turun 1,4%.

Secara umum, ekonomi AS stabil. Namun, bagi pasar aset digital, ini bisa menjadi tekanan. Pemulihan ekonomi mungkin membuat bank sentral mempertahankan suku bunga tinggi, mengurangi daya tarik aset berisiko seperti Bitcoin dalam jangka pendek. Selain itu, berakhirnya kontrak derivatif (opsi dan berjangka) di akhir Maret dan kuartal bisa memicu pergerakan harga tajam akibat penyesuaian posisi trader institusional. Beberapa mungkin menutup posisi leverage atau mengatur ulang eksposur. Kombinasi data ekonomi dan aktivitas derivatif meningkatkan potensi volatilitas.
Analisis harga Bitcoin menunjukkan potensi kenaikan mendekati $94.000 jika sentimen pasar tetap positif. Struktur harga menunjukkan tren naik dengan transaksi sehat. Minat beli tinggi, terutama dari pelaku pasar besar di pasar ETF spot. Data Lookonchain menunjukkan ETF BlackRock (IBIT) menambah +1.250 BTC dalam sehari dan +6.456 BTC dalam tujuh hari. Fidelity Wise Origin (FBTC) dan ARK 21Shares (ARKB) juga mencatatkan akumulasi positif. Total kepemilikan Bitcoin di ETF spot mencapai lebih dari 1,12 juta BTC.
Namun, beberapa ETF seperti Grayscale (GBTC) dan Invesco Galaxy (BTCO) mengalami arus keluar, lebih karena rotasi dana ke produk yang lebih kompetitif, bukan berarti investor keluar pasar.
Gabungan struktur harga positif dan dorongan institusional lewat ETF spot memperkuat prospek Bitcoin. Namun, pelaku pasar perlu waspada terhadap fluktuasi akibat faktor eksternal.
Kesimpulannya, Bitcoin berpotensi naik dengan dukungan investor institusional. Namun, potensi fluktuasi tetap ada menjelang publikasi data PDB dan akhir kuartal. Meskipun kondisi makro menunjukkan penguatan ekonomi, ketidakpastian jangka pendek bisa memicu pergerakan harga signifikan. Pelaku pasar disarankan waspada dan menyesuaikan strategi.
Disclaimer: Konten di kabartifa.id bersifat informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.