Bitcoin Menuju US$150.000? Death Cross Justru Jadi Sinyal Beli!

KabarTifa- Meskipun baru-baru ini Bitcoin membentuk pola "death cross"—indikator teknikal yang biasanya diartikan sebagai sinyal penurunan harga—seorang analis kripto ternama, TradingShot, justru memprediksi kenaikan tajam

admin

Bitcoin Menuju US$150.000? Death Cross Justru Jadi Sinyal Beli!

KabarTifa- Meskipun baru-baru ini Bitcoin membentuk pola "death cross"—indikator teknikal yang biasanya diartikan sebagai sinyal penurunan harga—seorang analis kripto ternama, TradingShot, justru memprediksi kenaikan tajam hingga US$150.000. Melansir finbold.com dan diulas kembali oleh kabartifa.id, pola death cross yang terbentuk pada 4 April lalu, ditandai dengan perpotongan Moving Average (MA) 50 hari yang menembus di bawah MA 200 hari. Namun, TradingShot berpendapat berbeda. Dalam siklus bull market saat ini (2023-2025), pola ini justru muncul sebelum lonjakan harga signifikan, menjadikannya sinyal beli, bukan jual.

TradingShot menjelaskan bahwa sejak titik terendah November 2022, Bitcoin bergerak naik secara bertahap dalam pola channel up, membentuk titik terendah yang semakin tinggi. Setiap kali mendekati garis bawah pola ini, death cross dan Bollinger Band squeeze muncul bersamaan, mengindikasikan pasar yang tenang sebelum pergerakan besar. Ia menyebut bulan-bulan kemunculan pola ini sebagai "bulan transisi," di mana Bitcoin beralih dari fase lemah ke fase kenaikan baru. Desember 2022, September 2023, dan Agustus 2024 termasuk dalam kategori ini, dan April 2025 diperkirakan memiliki karakteristik yang sama.

Bitcoin Menuju US0.000? Death Cross Justru Jadi Sinyal Beli!
Gambar Istimewa : cryptoharian.com

Jika titik terendah 10 Maret dianggap sebagai dasar baru, dan Bitcoin kembali naik 100 persen seperti pola sebelumnya, harga bisa mencapai US$150.000. Namun, rintangan besar ada pada level US$87.000, di mana MA 50, MA 200, dan garis tren turun jangka panjang dari harga tertinggi sepanjang masa bertemu. Analis lain, Ali Martinez, menambahkan bahwa menembus level ini akan memicu optimisme pasar, sementara kegagalannya dapat memperkuat tekanan jual.

Saat ini, Bitcoin berada di kisaran US$80.000 hingga US$90.000. Setelah sempat turun di bawah US$81.500 pada 4 April akibat ketegangan dagang AS-China, harga pulih ke hampir US$84.000. Pada saat penulisan, harga Bitcoin berada di US$83.682, naik tipis 1 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, harga masih di bawah MA 50 (US$89.357) dan MA 200 (US$84.704), menunjukkan tren jangka pendek dan panjang belum sepenuhnya pulih. Indeks Fear & Greed menunjukkan angka 26, mengindikasikan sentimen pasar yang masih takut dan kurangnya minat investor.

Baca Juga:  Bitcoin Anjlok Pasca KTT Kripto Gedung Putih!

Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. Lakukan riset sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.

Ikuti Kami di Google News

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer