Bitcoin Sentuh US$90.000 Lagi? Ini Syaratnya!

KabarTifa- Bitcoin (BTC) kembali tertekan setelah gagal mempertahankan posisinya di atas US$85.000, meskipun indeks S&P 500 mencatat kenaikan 1,9 persen. Lebih dari seminggu Bitcoin absen

admin

Bitcoin Sentuh US$90.000 Lagi? Ini Syaratnya!

KabarTifa- Bitcoin (BTC) kembali tertekan setelah gagal mempertahankan posisinya di atas US$85.000, meskipun indeks S&P 500 mencatat kenaikan 1,9 persen. Lebih dari seminggu Bitcoin absen dari level US$90.000, memicu pertanyaan di kalangan investor: apakah tren bullish telah berakhir? Dan berapa lama tekanan jual akan berlangsung?

Meskipun telah terkoreksi sekitar 30 persen dari puncaknya di US$109.354 pada 20 Januari lalu, indikator pasar menunjukkan minat investor masih cukup kuat. Basis rate Bitcoin, yang mengukur selisih harga antara kontrak berjangka dan harga spot, kembali ke level sehat setelah sempat menunjukkan sinyal bearish pada 13 Maret. Premi tahunan saat ini berada di kisaran 5 persen, lebih rendah dari 8 persen dua minggu lalu, namun masih dalam rentang normal. Ini mengindikasikan bahwa meskipun permintaan posisi leverage menurun, pasar masih stabil dan belum panik.

Bitcoin Sentuh US.000 Lagi? Ini Syaratnya!
Gambar Istimewa : cryptoharian.com

Keterkaitan Bitcoin dan Pasar Saham Semakin Erat

Harga Bitcoin belakangan ini semakin sinkron dengan pasar saham, khususnya S&P 500. Pertanyaan muncul: apakah Bitcoin masih bisa dianggap aset yang tidak berkorelasi dengan pasar tradisional? Jika pasar saham melemah akibat kekhawatiran resesi, investor cenderung menghindari aset berisiko seperti Bitcoin dan beralih ke investasi yang lebih aman. Namun, banyak analis memprediksi bank sentral akan meluncurkan stimulus untuk mencegah resesi. Jika ini terjadi, aset terbatas seperti Bitcoin berpotensi menguat kembali. Saat ini, peluang suku bunga Amerika turun di bawah 3,75 persen sebelum pertemuan FOMC pada 30 Juli masih di bawah 40 persen, menurut CME FedWatch Tool. Artinya, kondisi keuangan masih ketat dalam waktu dekat.

Kembali ke US$90.000? Ini Kuncinya!

Agar Bitcoin kembali ke US$90.000, pasar saham, terutama S&P 500, harus stabil terlebih dahulu setelah koreksi 10 persen baru-baru ini. Jika indeks saham pulih, Bitcoin berpeluang kembali ke level tersebut. Namun, jika tekanan jual berlanjut dan investor menarik dana dari ETF Bitcoin, harga bisa tertekan lebih lama. Meski demikian, pasar derivatif Bitcoin masih menunjukkan stabilitas. Indikator delta skew 25 persen, yang mencerminkan sentimen perdagangan opsi, tetap di zona netral. Ini berarti sebagian besar trader tidak memperkirakan penurunan lebih dalam ke US$76.900 dalam waktu dekat. Di pasar margin, posisi long Bitcoin masih dominan, dengan rasio long-to-short di OKX mencapai 18 banding 1. Meskipun ada tekanan jual, optimisme investor masih cukup tinggi.

Baca Juga:  Bitcoin Menuju US$120.000? Analis Berbagi Prediksi Mengejutkan!

Pasar juga telah mengalami pembersihan besar-besaran dalam sepekan terakhir, dengan likuidasi posisi long leveraged lebih dari US$920 juta. Jika kekhawatiran resesi mereda, Bitcoin berpotensi kembali ke US$90.000 dalam beberapa minggu ke depan. Namun, jika ketidakpastian ekonomi global berlanjut, harga Bitcoin bisa bergerak sideways atau bahkan turun lebih jauh.

Disclaimer: Semua konten di kabartifa.id bertujuan informatif. Artikel di kabartifa.id bukan nasihat investasi atau saran trading. Lakukan riset sebelum berinvestasi pada mata uang kripto karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.

Ikuti Kami di Google News

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer