KabarTIfa- Dogecoin (DOGE) tengah berada di persimpangan jalan. Harga yang bertahan di US$ 0,19 memicu perdebatan sengit di antara analis: akankah DOGE melesat tinggi atau justru terjun bebas? Analis pasar, Ali dan Javon Marks, memprediksi masa depan DOGE bergantung pada kemampuannya mempertahankan level US$ 0,19.
Menurut Ali Martinez, level US$ 0,19 merupakan titik Fibonacci retracement yang krusial. Jika DOGE mampu bertahan di atas angka tersebut, potensi kenaikan hingga US$ 10 bahkan lebih tinggi terbuka lebar. Sebaliknya, jika gagal menembus level ini, koreksi harga ke US$ 0,12 atau bahkan US$ 0,066 diprediksi akan terjadi. Martinez telah mengidentifikasi beberapa level resistensi potensial, yaitu US$ 0,40, US$ 1, US$ 4,10, dan US$ 10, yang akan menjadi ujian bagi pergerakan harga DOGE sebelum potensi lonjakan lebih lanjut.

Meskipun trennya menunjukkan kenaikan, sentimen pasar masih terbagi. Volume perdagangan 24 jam terakhir turun 23 persen, dan open interest juga berkurang 4 persen, mengindikasikan minimnya partisipasi trader. Kapitalisasi pasar DOGE pun turun 2,33 persen. Namun, DOGE masih berada dalam tren naik, dan peningkatan tekanan beli berpotensi mendorong harga ke level yang lebih tinggi.
Sejarah mencatat lonjakan luar biasa DOGE di masa bull market sebelumnya. Pada 2017, DOGE melonjak 90 kali lipat, dan di 2021 mencapai kenaikan hingga 306 kali lipat, didorong oleh minat ritel yang tinggi dan dukungan figur publik. Javon Marks bahkan memperkirakan, jika tren bullish ini berulang di 2024, DOGE berpotensi melampaui US$ 20.
Disclaimer: Seluruh konten di kabartifa.id bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.