KabarTifa- Pandangan bahwa Bitcoin sebagai "emas digital" sepertinya mulai goyah. Laporan terbaru JP Morgan, bank investasi raksasa, menunjukkan investor lebih memilih emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini diungkap dalam rilis Kamis lalu, yang dikutip dari kabartifa.id.
Ketegangan kebijakan perdagangan internasional menjadi pemicu utama. Investor mencari tempat aman untuk menyimpan dana, dan emas menjadi pilihan utama, mengalahkan Bitcoin. JP Morgan mencatat aliran dana besar ke produk investasi emas seperti ETF dan kontrak berjangka. Sebaliknya, minat terhadap Bitcoin dan ETF kripto di Amerika Serikat justru menurun drastis.

Harga emas pun meroket, bahkan mencapai rekor baru di atas US$ 3.660 per ounce minggu ini. Berbeda jauh dengan Bitcoin yang anjlok lebih dari 20 persen sejak mencapai puncak US$ 109.000 pada Januari lalu, saat pelantikan Presiden Trump. Saat ini, harga Bitcoin berada di sekitar US$ 85.000 (data Coingecko).
Sebelumnya, Bitcoin kerap dianggap mirip emas sebagai penyimpan nilai. Namun, belakangan pergerakannya lebih mirip saham teknologi AS yang juga mengalami penurunan signifikan. Indeks S&P 500 dan Nasdaq sama-sama turun sekitar 6 persen bulan ini.
Kemenangan Trump pada Pilpres lalu sempat mendongkrak harga kripto karena janjinya untuk melonggarkan regulasi. Namun, kekhawatiran tarif perdagangan, potensi resesi, dan ketegangan politik membuat investor kembali beralih ke emas sebagai tempat berlindung yang lebih aman.
JP Morgan menegaskan Bitcoin gagal menarik aliran dana safe haven yang justru mengalir deras ke emas. Mereka juga mencatat adanya penarikan dana dari ETF kripto oleh para spekulan.
Meskipun performa Bitcoin lebih stabil dibanding pasar saham bulan ini, posisinya di pasar keuangan semakin kompleks dan tak bisa lagi disederhanakan sebagai "emas digital". Pernyataan ini menunjukkan betapa dinamisnya pasar kripto dan pentingnya analisis mendalam sebelum berinvestasi.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan sebagai saran investasi atau trading. Investasi kripto berisiko tinggi. Lakukan riset sebelum berinvestasi.