KabarTifa- Solana kembali menjadi sorotan setelah ETF pertamanya resmi diluncurkan di Amerika Serikat pada 2 Juli 2025. Peluncuran ETF ini bukan hanya sekadar memberikan akses langsung ke aset SOL, tetapi juga menawarkan fitur staking yang menjanjikan imbal hasil tahunan bagi investor. Reaksi pasar pun langsung terlihat; harga dan volume perdagangan SOL melesat signifikan. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai peluncuran ETF tersebut, strukturnya, dan dampaknya terhadap pergerakan harga SOL ke depannya.
ETF Solana pertama, hasil kolaborasi REX dan Osprey yang diberi nama REX Osprey Solana Staking, mulai diperdagangkan di bursa Cboe BZX. Hari pertama perdagangan mencatatkan volume fantastis, mencapai US$33 juta dengan aset kelolaan senilai US$1 juta. Angka ini terbilang besar jika dibandingkan dengan peluncuran ETF altcoin lainnya, meskipun masih di bawah ETF Bitcoin dan Ethereum. Dalam 20 menit pertama, volume transaksi sudah mencapai US$8 juta, menunjukkan antusiasme investor yang luar biasa.

ETF ini dibangun di atas kerangka hukum yang ketat sesuai Investment Company Act tahun 1940. Struktur hukum ini memungkinkan penggunaan model C corporation, yang kemudian dapat menyalurkan imbal hasil staking sebagai dividen kepada investor. Sebanyak 80% portofolio dialokasikan untuk pembelian langsung aset SOL, dengan lebih dari separuhnya digunakan untuk staking yang menghasilkan imbal hasil tahunan sekitar 7% hingga 7,3%. Sisa portofolio diinvestasikan pada aset staking likuid seperti JitoSOL dan produk turunan Solana lainnya.
Keamanan aset menjadi prioritas utama. Anchorage Digital, satu-satunya bank kripto yang diatur secara federal dan memiliki izin untuk menyimpan serta melakukan staking aset digital, ditunjuk sebagai kustodian. Kehadiran Anchorage dan struktur hukum yang solid memberikan rasa aman bagi investor institusional yang selama ini masih ragu untuk masuk ke pasar altcoin.
Suksesnya ETF REX Osprey memicu spekulasi akan munculnya ETF altcoin lainnya. Beberapa institusi besar seperti Grayscale, Fidelity, VanEck, dan Franklin Templeton telah mengajukan permohonan ETF Solana mereka sendiri ke SEC. Meskipun masih dalam proses evaluasi, keberhasilan ETF REX Osprey bisa menjadi tolok ukur penting bagi regulator dan meningkatkan peluang persetujuan ETF Solana lainnya.
Peluncuran ETF ini berdampak signifikan terhadap harga SOL. Setelah mulai diperdagangkan, harga SOL melonjak dari sekitar US$149 menjadi US$155, dan volume perdagangan meningkat hingga US$3,7 miliar. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya minat beli, yang diperkirakan berasal dari investor institusional dan pedagang yang melihat potensi jangka pendek dari sentimen positif ini.
Aktivitas besar juga terlihat pada pergerakan dana di jaringan Solana. Sebanyak 2 miliar SOL dipindahkan oleh entitas anonim dalam dua transaksi terpisah, dengan total nilai lebih dari US$304 juta. Meskipun tujuan dan pengirim dana tersebut belum diketahui pasti, analis memperkirakan transaksi tersebut merupakan pembelian melalui jalur perdagangan luar bursa (over-the-counter/OTC). Artinya, dampaknya terhadap harga pasar mungkin terbatas, tetapi tetap menjadi sinyal adanya pergerakan besar dari pihak yang berkepentingan dengan SOL.
Secara teknikal, indikator RSI menunjukkan peningkatan tekanan beli, berada di atas titik netral. Pola grafik harga juga menunjukkan penyempitan rentang pergerakan, yang bisa menjadi pertanda harga siap bergerak lebih tinggi. Jika tidak ada gangguan eksternal seperti gejolak pasar atau ketidakpastian regulasi, harga SOL diperkirakan dapat naik ke kisaran US$165 hingga US$185 dalam waktu dekat.
Sentimen jangka menengah juga diperkuat oleh posisi Solana sebagai salah satu aset digital yang paling banyak dimiliki oleh institusi setelah Bitcoin dan Ethereum. Berdasarkan laporan CoinShares, dana digital saat ini mengelola sekitar US$1,3 miliar aset SOL. Angka ini menunjukkan posisi Solana yang kuat di portofolio institusional, dan peluncuran ETF hanya akan memperkuatnya.
Munculnya platform berbasis Solana seperti Jupiter dan Pump Fun dalam dua tahun terakhir juga memperluas utilitas jaringan ini. Dukungan staking melalui ETF dan adopsi produk DeFi di jaringan Solana membentuk kombinasi yang memperkuat nilai fundamental SOL di mata investor. Tidak heran jika banyak yang memprediksi Solana sebagai penggerak utama pasar altcoin di siklus kenaikan berikutnya.
Kesimpulannya, peluncuran ETF Solana menandai babak baru integrasi aset kripto dan keuangan tradisional. Dengan struktur yang kuat, imbal hasil staking, dan keamanan kustodian yang diakui secara federal, ETF ini membuka peluang baru bagi masuknya dana institusional ke ekosistem Solana. Pergerakan harga SOL yang menguat dan lonjakan volume perdagangan menjadi indikasi awal penerimaan pasar yang positif. Jika sentimen tetap positif dan permohonan ETF dari institusi lain disetujui, harga SOL berpotensi terus naik.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. Lakukan riset sebelum berinvestasi.
