KabarTifa- Geger! Dewan direksi GameStop secara mengejutkan mengumumkan rencana agresif: membeli aset kripto, terutama Bitcoin, menggunakan kas perusahaan dan pendanaan masa depan. Reaksi pasar? Saham GME langsung terjun bebas 22 persen dalam sehari—penurunan tertajam sejak Juni tahun lalu. Langkah berani ini memicu pertanyaan besar: apakah GameStop tengah berupaya meniru kesuksesan MicroStrategy, atau justru menggali kuburannya sendiri?
Meskipun sempat mengalami rebound kecil pada hari Senin, saham GameStop masih merosot 28,64 persen sejak awal tahun. Ironisnya, secara tahunan, harga sahamnya masih naik 82 persen. Volatilitas ekstrem ini mencerminkan pertaruhan besar yang tengah diambil perusahaan ritel game tersebut.

Mateusz Kara, CEO Ari10, menilai langkah GameStop bukan sekadar upaya penyelamatan bisnis ritel konvensional yang tengah merana. Menurut Kara, yang dikutip dari kabartifa.id, ini adalah taruhan jangka panjang yang terencana matang. GameStop melihat potensi keuntungan jangka panjang Bitcoin, sebuah strategi yang, menurut Kara, telah terbukti berhasil pada perusahaan seperti MicroStrategy.
"Strategi seperti ini sudah terbukti berhasil, merujuk ke perusahaan seperti MicroStrategy," ungkap Kara.
Memang, Bitcoin saat ini sedang mengalami penurunan harga. Namun, bagi GameStop, ini justru dilihat sebagai peluang emas untuk masuk di harga rendah. Sayangnya, pasar saham tampaknya tidak sepakat.
Lebih dari sekadar investasi, langkah GameStop ini juga merupakan upaya branding ulang. Kara menambahkan bahwa investasi Bitcoin saat ini dianggap sebagai hal yang stylish.
"Bagi investor muda, ini bisa membuat GameStop terlihat lebih modern dan relevan, bukan lagi pengecer usang yang pelan-pelan tenggelam selama satu dekade terakhir," ujarnya.
Awalnya, rumor pembelian Bitcoin sempat membuat saham GameStop naik. Namun, begitu rencana ini dikonfirmasi sebagai bagian dari strategi pendanaan, investor langsung panik dan kabur.
Sentimen pasar juga masih dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan ekonomi masa lalu, khususnya tarif perdagangan. Namun, Kara berpendapat berbeda. Menurutnya, kebijakan tersebut justru bisa meningkatkan valuasi Bitcoin dalam jangka panjang, yang pada akhirnya menguntungkan GameStop.
Apakah GameStop berambisi menjadi MicroStrategy 2.0? Masih terlalu dini untuk menyimpulkan. MicroStrategy memiliki reputasi dan cadangan kas yang jauh lebih besar. Namun, dengan narasi baru, dukungan investor ritel yang masih kuat, dan cerita Bitcoin yang selalu menarik perhatian, "meme stock" legendaris ini mungkin belum kehabisan amunisi untuk bangkit kembali.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi di mata uang kripto memiliki risiko tinggi dan volatil. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.