KabarTifa- Data inflasi AS terbaru bikin geger pasar keuangan global, termasuk dunia kripto! Rilis Rabu malam lalu, angka inflasi lebih rendah dari prediksi pasar, sontak bikin investor hepi. Tapi, ada satu hal yang perlu diwaspadai. Artikel ini akan mengupas dampaknya terhadap Bitcoin.
Pada 12 Juni 2025, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan data inflasi Mei. Inflasi umum bulanan (CPI MoM) naik 0.1%, di bawah ekspektasi 0.2%. Inflasi inti bulanan juga naik 0.1%, lebih rendah dari perkiraan 0.3%. Inflasi inti tahunan tetap di 2.8%, sedikit di bawah estimasi 2.9%.

Namun, ada sedikit awan gelap. Inflasi umum tahunan (CPI YoY) naik tipis menjadi 2.4% dari 2.3% bulan sebelumnya. Walau kenaikannya kecil, ini mengindikasikan tekanan harga masih ada di sektor tertentu. Ini satu-satunya komponen yang naik dalam data terbaru.
Fokus kebijakan moneter AS cenderung pada inflasi inti, karena tak memasukkan harga pangan dan energi yang fluktuatif. Inflasi inti di bawah proyeksi membuka kemungkinan The Fed mengubah kebijakan, terutama suku bunga. Presiden Trump bahkan meminta penurunan suku bunga 100 basis poin, menyebutnya krusial bagi ekonomi. Namun, pasar memperkirakan penurunan suku bunga baru terjadi di kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Penurunan suku bunga akan melonggarkan kebijakan moneter, meningkatkan jumlah uang beredar, dan berpotensi mendongkrak harga aset berisiko seperti kripto.
Bitcoin di Atas $105.000, Tapiā¦
Setelah rilis data inflasi, harga Bitcoin langsung naik hingga menyentuh $110.000 sebelum terkoreksi ke sekitar $108.000. Sentimen positif juga didukung pernyataan Presiden Trump soal kesepakatan dagang baru AS-Tiongkok, termasuk kembalinya pasokan logam tanah jarang dan akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa Tiongkok. Namun, tarif perdagangan masih belum jelas. Trump menyebut akan menaikkan tarif menjadi 55%, pernyataan yang masih dipertanyakan pasar.
Bitcoin tetap diperdagangkan di atas $105.000, angka penting. Selama di atas angka ini, potensi apresiasi masih terbuka. Namun, ada kekhawatiran. Arah kebijakan The Fed masih belum pasti, dan sentimen pasar ritel belum sepenuhnya pulih. Data Santiment menunjukkan peningkatan komentar positif tentang Bitcoin, tapi Google Trends menunjukkan minat pencarian masih jauh di bawah puncak sebelumnya. Ini mengindikasikan kenaikan harga lebih didorong institusi besar, bukan partisipasi masyarakat luas.
Kesimpulan: Jalan Masih Panjang dan Berliku
Data inflasi positif bagi kripto, terutama karena inflasi inti di bawah proyeksi. Ini membuka peluang kebijakan moneter yang lebih longgar, mendorong harga aset berisiko seperti Bitcoin. Namun, ketidakpastian masih ada. Satu komponen inflasi umum tahunan masih naik, dan sentimen investor ritel belum pulih sepenuhnya. Manajemen risiko tetap penting, terutama selama Bitcoin masih di atas $105.000. Potensi apresiasi ada, tapi kehati-hatian adalah kunci.
Disclaimer: Semua konten di kabartifa.id bertujuan informatif. Artikel ini bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.
