KabarTifa- Era baru sistem operasi Windows telah tiba. Setelah empat tahun sejak peluncurannya yang penuh tantangan, Windows 11 akhirnya berhasil melampaui pendahulunya, Windows 10, dalam hal adopsi global. Data terbaru menunjukkan bahwa 52% pengguna Windows kini menjalankan Windows 11, meninggalkan Windows 10 dengan pangsa pasar 44,59%.
Perjalanan Windows 11 tidaklah mudah. Awalnya, sistem operasi ini terhambat oleh berbagai masalah, termasuk bug, persyaratan perangkat keras yang ketat (terutama chip TPM 2.0), yang membuat banyak pengguna PC lama tidak dapat melakukan upgrade. Namun, Microsoft tidak menyerah dan terus melakukan perbaikan serta penambahan fitur baru.

Salah satu faktor pendorong adopsi Windows 11 adalah pengumuman resmi tanggal akhir dukungan untuk Windows 10, yaitu Oktober 2025. Hal ini mendorong pengguna untuk segera beralih ke sistem operasi yang lebih baru. Selain itu, Microsoft juga memperkenalkan alat "Windows Backup for Organizations" yang mempermudah proses migrasi massal bagi bisnis, menghilangkan kerumitan logistik yang seringkali menjadi hambatan.
Meskipun demikian, transisi ke Windows 11 tidak sepenuhnya mulus. Beberapa pengguna merasa bahwa perubahan antarmuka, seperti menu klik kanan yang tersembunyi, justru mempersulit penggunaan. Namun, Microsoft terus berupaya menyempurnakan pengalaman pengguna melalui pembaruan rutin. Contohnya, pembaruan terbaru memperbaiki fungsionalitas port USB-C pada PC bersertifikasi, memastikan pengisian daya, transfer data, dan tampilan berfungsi dengan baik tanpa label yang membingungkan.
Selain itu, Windows 11 semakin diperkuat dengan kehadiran fitur AI Copilot+, yang berpotensi meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengguna. Fitur ini menjanjikan pengalaman yang lebih personal dan intuitif, seiring dengan berjalannya waktu.
Microsoft terus berinvestasi dalam inovasi Windows, dengan fokus pada integrasi kecerdasan buatan (AI) dan komputasi modern. Fitur AI Copilot, yang terintegrasi langsung di taskbar, memungkinkan pengguna melakukan berbagai perintah melalui teks, seperti meringkas dokumen, menulis cepat, dan mengatur sistem. Selain itu, Microsoft juga meningkatkan keamanan Windows 11 dengan penerapan chip TPM 2.0 dan peningkatan sistem Windows Defender.
Windows juga terintegrasi dengan ekosistem cloud Azure milik Microsoft. Melalui Azure Virtual Desktop, perusahaan dapat mengakses Windows di cloud, mendukung sistem kerja hybrid dan memberikan fleksibilitas bagi karyawan.
Dengan desain antarmuka yang lebih modern dan konsisten, serta pembaruan fitur yang berkelanjutan, Microsoft berharap Windows 11 dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan relevan di era digital ini. Pertanyaan besarnya sekarang adalah, apakah pengguna yang beralih ke Windows 11 akan merasakan peningkatan performa yang signifikan seiring waktu? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
