KabarTifa- Geger! Harga token OM, milik proyek blockchain Mantra, terjun bebas lebih dari 90% dalam 24 jam. Nilai yang semula US$ 6,30 anjlok hingga kurang dari US$ 0,50, mengakibatkan kapitalisasi pasar Mantra menguap lebih dari US$ 5,5 miliar. Kejadian ini memicu kepanikan di kalangan investor, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu insiden terbesar setelah runtuhnya LUNA dan FTX, seperti yang dilansir kabartifa.id.
Seorang investor bernama Gordon meluapkan kekesalannya di media sosial, menuntut penjelasan dari tim pengembang atau OM berpotensi jatuh ke angka nol. Ia bahkan menyebutnya sebagai potensi rug pull terbesar setelah LUNA dan FTX. Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak Mantra terkait penyebab anjloknya harga OM. Upaya sejumlah media untuk menghubungi pihak Mantra juga belum membuahkan hasil.

Namun, salah satu pendiri Mantra, JP Mullin, akhirnya muncul di media sosial. Ia menegaskan bahwa tim Mantra masih aktif dan tidak menghilang, bahkan membagikan alamat dompet digital untuk membuktikan klaimnya. "Kami masih di sini dan tidak akan ke mana-mana," tulis Mullin.
Tak lama berselang, tim Mantra merilis pernyataan yang menyatakan bahwa penurunan harga OM disebabkan oleh likuidasi sembrono dari pihak eksternal, bukan karena tindakan tim pengembang.
Insiden ini terjadi di tengah rentetan masalah yang melanda dunia kripto sejak awal 2025, termasuk runtuhnya token meme Libra dan peretasan platform Bybit senilai US$ 1,4 miliar. Ironisnya, Mantra baru saja mencatatkan perkembangan signifikan beberapa bulan terakhir, seperti penandatanganan kesepakatan US$ 1 miliar dengan DAMAC untuk tokenisasi aset dan perolehan lisensi resmi dari otoritas kripto Dubai (VARA).
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif. Konten di kabartifa.id bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. Lakukan riset sebelum berinvestasi.