KabarTifa- HMD Global, pemegang lisensi merek Nokia, menunjukkan gelagat menarik. Bukannya berfokus pada smartphone Android, mereka justru bersiap membanjiri pasar dengan sederet feature phone Nokia terbaru di tahun 2025. Langkah ini terasa seperti sebuah nostalgia, sebuah perpisahan yang terencana rapi sebelum perjanjian lisensi mereka dengan Nokia berakhir di tahun 2026. Apakah ini sekadar romantisme masa lalu, atau strategi bisnis yang cerdik?
Informasi yang beredar dari sumber terpercaya di kabartifa.id mengungkap beberapa model yang akan diluncurkan, mengarahkan kita pada era kejayaan feature phone Nokia di awal 2000-an. Nama-nama seperti Nokia 3510 4G, Nokia 5710XA 4G (2025), Nokia 130 Music (2G), Nokia 150 Music (2G), dan Nokia 8310 4G siap membangkitkan kenangan. Ponsel-ponsel ini dirancang sederhana, tanpa embel-embel smartphone modern, menawarkan pengalaman minimalis bagi mereka yang menginginkan perangkat bebas dari kompleksitas aplikasi kekinian.

HMD sendiri bukannya asing dengan strategi menghidupkan kembali produk klasik Nokia. Nokia 5710XA, yang diluncurkan pada 2022, menjadi contoh suksesnya. Versi 2025 diperkirakan akan mempertahankan desain ikoniknya, namun dengan peningkatan signifikan, seperti pergantian port Micro USB ke USB-C. Model Nokia 130 Music dan 150 Music, yang telah diperbarui untuk pasar India dengan merek HMD, juga siap dirilis global dengan branding Nokia. Keduanya menawarkan fitur audio mumpuni, baterai tahan lama, dan beberapa tambahan menarik seperti kamera dan fitur pembayaran digital.
Perlu dicatat, langkah ini diambil di tengah transisi besar HMD Global. Sejak awal 2024, mereka mulai fokus membangun identitas merek sendiri, "HMD," dan mengurangi ketergantungan pada nama besar Nokia. Peluncuran feature phone Nokia 2025 ini bisa diinterpretasikan sebagai upaya terakhir untuk memanfaatkan popularitas merek Nokia sebelum perpisahan resmi di Maret 2026. Setelah itu, kita akan melihat lebih banyak produk bermerek HMD, menandai berakhirnya satu era.
Selain feature phone, HMD juga menunjukkan ekspansi ke segmen lain, seperti kolaborasi dengan Mattel untuk meluncurkan Barbie Flip Phone. Langkah ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptasi HMD dalam menghadapi perubahan pasar. Mereka tidak hanya bernostalgia, tetapi juga berinovasi dengan strategi yang terukur dan terarah. Apakah strategi ini akan berhasil? Kita tunggu saja babak selanjutnya.
