KabarTifa- Perselisihan sengit antara Donald Trump dan Elon Musk ternyata berdampak signifikan terhadap pasar kripto, khususnya Bitcoin (BTC). Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin terjun bebas dari US$ 105.900 hingga menyentuh angka US$ 100.000. Analis CryptoQuant, Axel Adler, mencatat likuidasi besar-besaran mencapai US$ 324 juta pada posisi long investor jangka panjang. Peristiwa ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar kripto terhadap sentimen politik global.
Konflik Trump-Musk memicu kepanikan di pasar berjangka Bitcoin. Bahkan, trader berpengalaman seperti James Wynn dilaporkan mengalami tiga kali likuidasi dalam satu sesi perdagangan. Open Interest BTC pun anjlok dari US$ 34,8 miliar menjadi US$ 34,2 miliar, mencerminkan penarikan dana sekitar US$ 600 juta. Lebih mengejutkan lagi, Funding Rate berbalik negatif untuk pertama kalinya dalam 30 hari terakhir, mengindikasikan dominasi posisi short dan ekspektasi bearish.

Dampaknya juga terasa di pasar spot. Lebih dari 32.000 BTC mengalir ke berbagai bursa, menunjukkan aksi jual besar-besaran atau panic selling. Binance sendiri mencatat masuknya 2.500 BTC dalam sehari. Meskipun sempat tertekan hingga US$ 100.000, terdapat indikasi pemulihan. Netflow bursa kini kembali negatif, menandakan pembelian kembali dan penarikan BTC dari bursa, sebuah sinyal positif bagi para investor.
Jika momentum ini berlanjut, BTC berpotensi kembali menguji resistensi di US$ 105.900. Saat ini, harga BTC berada di bawah harga realisasi holder jangka pendek (STH) di US$ 104.654. Lebih dari 1,37 juta alamat memegang 707.000 BTC di kisaran US$ 101.000 – US$ 104.000. Level support terdekat berikutnya untuk STH berada di US$ 97.500, angka krusial yang harus dipertahankan agar sentimen pasar tidak semakin memburuk.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan sebagai saran investasi atau trading. Pasar kripto sangat volatil dan berisiko tinggi. Lakukan riset mendalam sebelum berinvestasi.
