KabarTifa- Perusahaan teknologi asal Singapura, Trident (Nasdaq: TDTH), membuat gebrakan dengan rencana ambisius: menghimpun dana hingga US$500 juta untuk membangun treasury XRP. Langkah berani ini diumumkan Kamis (12/6/2025) melalui pernyataan resmi yang dilansir kabartifa.id, dan menjadi bagian dari strategi ekspansi aset digital mereka. Dana tersebut akan dikumpulkan melalui berbagai instrumen keuangan, termasuk penerbitan saham dan produk terstruktur lainnya, dengan target rampung pada paruh kedua tahun ini.
Trident, yang dikenal dengan solusi identitas digital berbasis blockchain, menunjuk Chaince Securities LLC sebagai penasihat strategis proyek ini. "Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen pada transparansi, tata kelola yang kuat, dan pandangan strategis jangka panjang," tegas Soon Huat Lim, pendiri sekaligus CEO Trident. Lim meyakini XRP akan berperan penting dalam transformasi sistem keuangan global, terutama dalam alokasi modal dan transfer nilai lintas negara.
Langkah Trident ini bukan yang pertama. Beberapa perusahaan publik lain juga menunjukkan minat serupa terhadap XRP, melihatnya sebagai tulang punggung sistem pembayaran lintas batas yang efisien. Namun, pasar merespon pengumuman Trident dengan negatif. Saham TDTH anjlok lebih dari 30% di hari pengumuman, dan mencatat penurunan 94% dalam 12 bulan terakhir. Ini berbanding terbalik dengan reaksi pasar terhadap perusahaan lain yang melakukan langkah serupa, yang justru mengalami kenaikan saham. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya sentimen pasar terhadap kredibilitas dan strategi perusahaan. Harga XRP sendiri juga turun 3,5% di hari yang sama, berada di sekitar US$ 2,20. Pihak Trident belum memberikan komentar lebih lanjut terkait respon negatif pasar.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan sebagai saran investasi atau trading. Investasi di mata uang kripto berisiko tinggi dan volatil. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.
