KabarTifa- Harga Solana (SOL) terjun bebas, anjlok 9,3% dalam 24 jam terakhir hingga menyentuh US$166, level terendah sejak pertengahan Desember. Sepanjang pekan ini, SOL kehilangan 15% nilainya, dan dalam sebulan terakhir amblas hingga 37%. Kejatuhan ini, menurut laporan kabartifa.id, dipicu oleh kontroversi koin meme LIBRA yang sempat didukung Presiden Argentina, Javier Milei, sebelum akhirnya ditarik dukungannya. Kegagalan LIBRA memicu kepanikan pasar dan menyeret Solana ikut jatuh.
Anjloknya harga SOL diperparah oleh penurunan drastis aktivitas di jaringan Solana. Jumlah alamat aktif merosot 55% sejak November, diikuti penurunan volume transaksi. Situasi ini semakin menekan posisi Solana di pasar kripto.
Menariknya, kecerdasan buatan (AI) turut memberikan prediksi harga SOL hingga 5 Maret. Berdasarkan analisis data pasar dan indikator teknis, AI memperkirakan harga rata-rata SOL di kisaran US$170,38, sedikit di bawah harga saat ini. Namun, prediksi lain dari model AI berbeda, menunjukkan potensi skenario yang lebih beragam.
Tantangan lain membayangi Solana: pembebasan token dalam jumlah besar (15 juta SOL, senilai hampir US$7 miliar) antara Februari hingga April. Jika permintaan pasar tak mampu menyerap tambahan pasokan ini, tekanan jual akan meningkat dan harga SOL berpotensi terus merosot.
Dengan level support penting di US$162, investor dan analis kini menunggu dengan cemas: akankah Solana bangkit atau terus terpuruk hingga Maret?
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. Lakukan riset sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.
