KabarTifa- Proyek blockchain Sonic (S) diterpa badai setelah pelepasan token senilai US$ 74,59 juta pada 5 Juli lalu. Pelepasan yang setara dengan 5,17% dari total suplai dan 7,39% dari suplai beredar ini langsung memicu gelombang jual besar-besaran, menenggelamkan harga token tersebut. Data dari DeFiLlama menguatkan kekhawatiran ini.
Lonjakan pasokan yang signifikan tanpa diimbangi peningkatan permintaan menjadi biang keladi penurunan harga. Investor DeFi, menurut data ambcrypto yang dikutip kabartifa.id, bereaksi cepat dengan melepas aset mereka senilai US$ 37,9 juta antara 3 hingga 5 Juli. Hal ini menunjukkan pergeseran strategi dari hold (HODL) menjadi aksi jual masif, mencerminkan sentimen pasar yang semakin negatif.

Tren ini diperkuat oleh pergerakan investor ritel. Data ExChange Netflow dari Coinglass mencatat arus keluar ke bursa mencapai US$ 427.000, dengan investor spot menjual lebih dari US$ 110.000 token S hanya dalam 24 jam terakhir – lebih dari 25% dari total outflow mingguan.
Di pasar derivatif, situasi semakin mencekam. Coinanlyze melaporkan likuidasi posisi long sebesar US$ 182.800, sementara posisi short hanya mengalami kerugian minimal. Situasi ini mengingatkan pada unlock token sebelumnya pada 4 Januari, yang mengakibatkan penurunan harga S hingga 42,75% dalam waktu singkat.
Saat ini, harga S berada di dekat support penting US$ 0,3022. Jika level ini ditembus, potensi penurunan lebih lanjut sangat besar. Dengan tren bearish yang kuat dan tekanan jual yang terus meningkat, prospek jangka pendek untuk Sonic (S) terlihat suram.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan sebagai saran investasi atau ajakan trading. Investasi kripto berisiko tinggi. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.
