KabarTifa- Bitcoin (BTC) masih bertahan di atas US$ 108.000, namun analis teknikal Justin Bennett mendeteksi sinyal peringatan. Meskipun belum ada pergerakan signifikan, indikasi awal menunjukkan whale (investor besar) mulai mengurangi posisi long dan membangun tekanan jual terhadap trader ritel. Bennett menulis di platform X-nya, "BTC memang kurang menarik saat ini, tetapi area imbalance di US$ 106.000 tampak menggiurkan jika support saat ini gagal bertahan. Masih dalam fase konsolidasi, namun sinyal awal menunjukkan whale mulai keluar dari posisi long dan membuka short."
Tekanan jual yang meningkat menguji area support kritis. Grafik menunjukkan BTC telah menembus garis tren naik jangka pendek dan kini menguji support di sekitar US$ 108.600. Kegagalan mempertahankan level ini berpotensi mendorong BTC menuju zona imbalance di sekitar US$ 106.300, seperti yang diprediksi Bennett sebagai target koreksi. Data on-chain dari Binance memperkuat sinyal ini. Whale vs Retail Delta menunjukkan penurunan aktivitas beli dari whale, mengindikasikan pengurangan eksposur mereka. Bar hijau yang sebelumnya meningkat kini menurun, menandakan distribusi aset atau peralihan ke posisi short.

Meskipun pasar masih dalam fase konsolidasi, menurut Bennett, pengurangan posisi long oleh whale dan tekanan jual yang meningkat merupakan sinyal awal koreksi potensial, terutama jika didukung tekanan makro atau teknikal. Level US$ 106.300 menjadi titik krusial, tidak hanya secara teknikal, tetapi juga sebagai magnet likuiditas dari imbalance sebelumnya. Reaksi pasar setelah menyentuh level ini akan menentukan apakah BTC akan rebound atau mengalami penurunan lebih dalam.
Pada Kamis (12/6/2025) pagi, harga BTC tercatat di US$ 108.373, turun 1,2 persen dalam 24 jam terakhir (data Coingecko).
Disclaimer: Semua konten di kabartifa.id bertujuan informatif. Artikel ini bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.
