KabarTifa- Altcoin kembali tertinggal. Indeks Altseason merosot ke angka 22, titik terendah sejak 2020. Sekilas, ini tampak bearish. Namun, analis kripto yang menggunakan nama samaran Atlas melihatnya berbeda. Ia menilai ini sebagai momen kunci sebelum altseason meledak.
Indeks Altseason mengukur performa altcoin terhadap Bitcoin dalam 90 hari terakhir. "Saat mayoritas altcoin unggul, itu altseason," jelas Atlas. "Namun kali ini, hanya sekitar 20% dari 50 koin teratas yang mengalahkan BTC." Situasi ini, menurutnya, langka dan menandakan rotasi besar yang sedang dipersiapkan, bukan akhir, melainkan awal siklus.

Menariknya, sentimen pasar netral. Indeks Fear and Greed berada di zona netral, tak panik, namun juga belum optimis. Kondisi ini, kata Atlas, seringkali menciptakan peluang akumulasi besar. "Berbeda dari siklus sebelumnya, kali ini tak ada narasi dominan yang menggerakkan pasar," tambahnya. Tak ada euforia DeFi, AI, atau blockchain baru. Justru karena itu, investor besar diam-diam memilih proyek fundamental kuat.
Tanda-tanda rotasi modal mulai terlihat, meski samar, dalam data on-chain. Aliran masuk stablecoin meningkat, aktivitas wallet di beberapa proyek juga bangkit. Ini sinyal pasar sedang "isi bensin," bukan mati total.
Altseason kemungkinan baru terjadi setelah dominasi Bitcoin melemah. Selama BTC masih memimpin, altcoin akan tertinggal. Namun, dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed Juli mendatang, banyak investor bersiap lebih awal. "Altseason dimulai bukan saat semua orang optimis, tapi saat semua orang menyerah," tutup Atlas.
Disclaimer: Semua konten di kabartifa.id bersifat informatif. Artikel ini bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.
