KabarTifa- Pergerakan Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan setelah sempat meroket imbas pernyataan Presiden AS, Donald Trump terkait Cadangan Kripto Nasional. Namun, euforia tersebut tak berlangsung lama. Pada Selasa (4/3/2025), Bitcoin dan sejumlah altcoin kembali terjun bebas, bahkan menyentuh level US$85.000, harga sebelum lonjakan signifikan akibat pernyataan Trump. Melihat situasi ini, analis pasar Emperor di media sosial X memberikan analisis level-level krusial yang perlu diperhatikan trader dan investor.
Pertama, level support di US$85.000 menjadi penentu. Beberapa hari sebelumnya, Bitcoin mengalami tekanan jual hingga menyentuh kisaran US$84.000 – US$88.000. Kini, level US$85.000 akan menentukan apakah Bitcoin mampu rebound atau malah terus merosot.

Kedua, resistensi utama berada di US$96.000. Menurut Emperor, level ini merupakan resistensi kuat karena beririsan dengan 55-day Exponential Moving Average (EMA) dan Point of Control (PoC) dari rentang perdagangan sebelumnya. Jika berhasil menembus level ini, target selanjutnya adalah US$101.000, yang merupakan Value Area High dari rentang sebelumnya.
Ketiga, strategi perdagangan yang disarankan adalah mengambil keuntungan di level kritis. Emperor sendiri mengaku membeli Bitcoin di kisaran US$85.000 – US$88.000 saat harga anjlok, berdasarkan level support harian dan indikator EMA. Namun, ia menjualnya di US$94.000 karena mendekati resistensi utama. Ia menekankan pentingnya menjadi trader kontrarian.
Berdasarkan data Coingecko, harga Bitcoin saat ini berada di US$85.573, mengalami penurunan 8,0% dalam 24 jam terakhir. Perlu diingat, informasi ini semata-mata untuk tujuan edukasi dan bukan sebagai rekomendasi investasi. Pasar kripto sangat volatil dan berisiko tinggi. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang Anda alami.