KabarTifa- Minggu ini dibuka dengan kabar gembira bagi para penggemar kripto. Bitcoin (BTC), raja kripto, melesat hingga menyentuh angka US$88.500, level tertinggi dalam 17 hari terakhir! Lonjakan ini disambut antusiasme tinggi di media sosial, menandakan optimisme pasar yang kembali menguat. Analisis Santiment, platform analitik data on-chain, menunjukkan sentimen positif terhadap Bitcoin mencapai puncaknya sejak 14 Februari lalu. Hal ini mengindikasikan keyakinan investor akan kelanjutan tren kenaikan harga.
Bukan hanya Bitcoin, Ethereum (ETH) pun ikut merasakan euforia. Untuk pertama kalinya dalam dua minggu, harga ETH menembus angka US$2.100. Sentimen positif di media sosial terkait Ethereum juga semakin kentara. Situasi ini menggambarkan perubahan signifikan dalam sentimen pasar. Enam minggu terakhir menjadi periode paling optimis yang tercatat, menunjukkan keyakinan pelaku pasar terhadap potensi kenaikan harga kripto. Santiment sendiri melalui akun X-nya menyatakan, "Awal minggu yang solid untuk kripto, Bitcoin mencapai puncak US$88.500 untuk pertama kalinya dalam 17 hari. Ethereum juga melampaui US$2.100 untuk pertama kalinya dalam 14 hari. Komentar di media sosial cukup positif, mengindikasikan banyak yang memperkirakan reli ini akan berlanjut."

Namun, analis kripto ternama, Ali Martinez, memberikan catatan penting. Harga Bitcoin saat ini menguji level krusial di sekitar US$89.000. Level ini menjadi titik pertemuan antara garis tren turun sejak harga tertinggi dan rata-rata pergerakan 50 hari (50-day moving average). Kedua indikator teknikal ini sering digunakan trader untuk memprediksi pergerakan harga. Pertemuannya di US$89.000 menjadikan level tersebut sebagai zona resistensi yang kuat, di mana harga cenderung sulit untuk menembusnya.
Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin berada di sekitar US$87.300, naik hampir 2 persen dari hari sebelumnya. Namun, kenaikan ini berpotensi tertahan jika Bitcoin gagal menembus US$89.000 secara signifikan. Martinez memprediksi, jika Bitcoin gagal melewati zona tersebut, penurunan harga bisa kembali terjadi hingga ke kisaran US$80.000 atau bahkan lebih rendah pada awal April. Ia menekankan pentingnya level US$89.000 ini, mengingat sejak mencapai rekor tertinggi di atas US$110.000 awal tahun ini, Bitcoin belum mampu kembali ke tren kenaikan yang signifikan. "Jika Bitcoin berhasil melewati zona ini, bisa jadi sinyal awal kembalinya tren naik. Tapi jika gagal, penurunan harga kemungkinan akan berlanjut," pungkas Martinez.
Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di kabartifa.id bertujuan informatif. Artikel di kabartifa.id bukan nasihat investasi atau saran trading. Sebelum berinvestasi pada mata uang kripto, lakukan riset menyeluruh karena kripto merupakan aset volatil dan berisiko tinggi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.