KabarTifa- Kekhawatiran akan koreksi harga aset kripto tengah melanda para investor. Bitcoin, yang gagal menembus US$ 90.000 dan malah turun di bawahnya, membuat banyak pihak pesimis. Namun, analis kripto ternama di X, CryptoBullet, memberikan secercah harapan. Ia melihat adanya sinyal positif dari pergerakan dominasi USDT (USDT.D) dalam grafik 3 hari.
CryptoBullet mengamati stagnasi, bahkan penurunan, dominasi USDT di level MA200 untuk kedua kalinya. Menurutnya, ini bisa menjadi pertanda pergantian fase pasar kripto dalam beberapa bulan mendatang. "Saya pikir USDT.D berhenti di sini oleh MA200 untuk kedua kalinya dan dalam beberapa bulan ke depan akan mencapai titik terendah Desember," ungkap CryptoBullet melalui akun X miliknya.

Analisis CryptoBullet memprediksi penurunan USDT.D hingga menguji kembali level terendah Desember lalu. Pola ini membentuk falling wedge, yang umumnya dianggap sebagai sinyal bullish untuk kripto. Penurunan dominasi USDT mengindikasikan pergeseran minat investor dari stablecoin ke aset kripto berisiko lebih tinggi seperti Bitcoin dan altcoin. "Ini mencetak Falling Wedge besar. Jadi saya percaya #USDT.D akan memiliki gelombang lain menuju Wedge Support (seharusnya bullish untuk BTC dan Alts)," tambahnya.
Untuk kembali meraih kepercayaan investor, Bitcoin perlu melewati level US$ 90.000 yang sebelumnya bertindak sebagai support kuat. Sejumlah analis optimis Bitcoin akan kembali mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH). Data dari Coingecko menunjukkan Bitcoin saat ini berada di US$ 86.239, meningkat 4,1 persen dalam 24 jam terakhir.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.