KabarTifa- Koin meme Pepe (PEPE) mengalami drama harga dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan data dari kabartifa.id, penyebab utamanya adalah kegagalan menembus level resisten Fibonacci 0,618—titik balik krusial dalam analisis teknikal. Setelah gagal menembus level tersebut, PEPE langsung terjun bebas ke titik terendah dalam rentang perdagangannya. Kini, token ini berada di persimpangan jalan: membentuk pola higher low (indikasi potensi kenaikan) atau melanjutkan penurunan jika support gagal bertahan.
Trader kini fokus pada point of control (PoC), area dengan volume transaksi tinggi dan dukungan teknis dari level Fibonacci kedua. Pantulan dari PoC bisa menjadi sinyal positif, namun penembusan di bawahnya membuka peluang pelemahan lebih lanjut. Meskipun terlihat lemah, peluang pembalikan arah masih ada. Konfirmasi berupa lonjakan volume atau pola candle bullish dibutuhkan sebelum menganggapnya sebagai kesempatan beli.

Kemungkinan terbentuknya pola double bottom (sinyal pembalikan naik) juga muncul, namun analis mengingatkan agar tidak hanya mengandalkan satu pola saja. Konfirmasi tambahan sangat penting. Data on-chain menunjukkan akumulasi besar oleh whale (investor besar), salah satunya menarik 123 miliar token PEPE dari Binance.
Jika harga bertahan di atas PoC dan membentuk higher low yang jelas, PEPE berpotensi naik kembali ke level tertinggi sebelumnya. Sebaliknya, jebolnya support akan memperkuat tekanan jual dan mendorong harga lebih rendah. Pada Sabtu (3/5/2025) siang, harga PEPE menyentuh US$ 0,058554, turun 3% dalam 24 jam terakhir (data Coingecko).
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda. Editor: BobonSyah