KabarTifa- Analis kripto memperingatkan potensi penurunan tajam harga Bitcoin (BTC). Setelah beberapa waktu bertahan di atas US$100.000, ketahanan harga tersebut diragukan oleh Altcoin Sherpa, seorang analis ternama di dunia kripto. Menurutnya, jika level US$100.000 jebol, tekanan jual akan meningkat drastis, mengarah ke angka US$96.000. "Menyeramkan melihat apa yang mengintai di bawah US$100.000," tulis Sherpa di media sosialnya.
Berdasarkan analisis volume profile, US$96.000 merupakan titik penting. Level tersebut menjadi titik Point of Control (PoC) sejak November 2024 dan bertepatan dengan EMA 200 hari. Jika Bitcoin gagal mempertahankan US$100.000, pertempuran sengit antara bull dan bear akan terjadi di zona US$96.000. Meskipun demikian, Sherpa menekankan pentingnya mengamati reaksi harga awal di US$100.000. Selama support ini bertahan, potensi rebound masih terbuka. Namun, volume yang menurun dan pergerakan harga yang melemah mengindikasikan pasar sedang menguji keyakinan investor.

Sentimen bearish juga diungkapkan oleh analis lain, Doctor Profit. Ia melihat kemiripan struktur harga Bitcoin saat ini dengan pola distribusi di tahun 2021. Doctor Profit memprediksi Bitcoin akan kembali menembus "golden line," support utama selama fase bullish sebelumnya. Penembusan ini, menurutnya, mengindikasikan potensi koreksi yang lebih dalam, sejalan dengan sinyal teknikal lainnya. Ia bahkan telah mengambil posisi short dengan pertimbangan divergensi bearish di berbagai timeframe, MACD bearish pada timeframe yang lebih tinggi, tingkat fear and greed yang belum ekstrem, dan pola yang mirip dengan tahun 2021.
Disclaimer: Semua informasi di kabartifa.id bertujuan informatif. Artikel ini bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto berisiko tinggi dan volatil. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.
