KabarTifa- Harga Bitcoin (BTC) meroket hingga US$105.000 pasca kemenangan Donald Trump di Pemilu Amerika, naik 45% dalam dua pekan! Euforia melanda pasar, namun pertanyaan besar muncul: Bisakah BTC bertahan di atas US$100.000, atau ini hanya jebakan sebelum koreksi besar? Analisis mendalam dari kabartifa.id mengungkap potensi dan risiko di bulan Juni ini.
Analisis teknikal harian menunjukkan BTC sempat menyentuh US$106.000, namun tertahan di bawah resisten kuat US$106.589. Support terdekat berada di US$103.050, dan jika gagal dipertahankan, harga bisa anjlok ke US$100.433. Sinyal dari Moving Average (MA) terbilang beragam. Semua EMA (Exponential Moving Average) dari periode 3 hingga 200 hari berada di bawah harga pasar saat ini, memberikan sinyal beli yang konsisten. Namun, pergerakan harga yang fluktuatif tetap menjadi perhatian utama.

Prediksi untuk Juni 2025 dan seterusnya masih belum pasti. Meskipun potensi kenaikan hingga US$120.000 ada, risiko konsolidasi atau koreksi tajam di bulan Juni perlu diwaspadai. Sejarah Bitcoin sejak 2009 menunjukkan volatilitas ekstrem yang menciptakan kekayaan sekaligus kerugian besar bagi investor. Tahun 2021-2023 mencatat rekor baru dan koreksi tajam, sementara tahun 2024 menunjukkan tren yang masih dinamis. Memasuki 2025, pasar masih dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan informatif dan bukan nasihat investasi atau saran trading. Investasi kripto sangat berisiko. Lakukan riset mendalam sebelum berinvestasi. kabartifa.id tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan Anda.
